Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Targetkan Semua Angkot Konvensional Menjadi Angkot Listrik

Kompas.com - 04/04/2024, 11:27 WIB
Ruby Rachmadina,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan seluruh angkot konvensional di wilayah Kota Bogor diganti menjadi angkot listrik.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, rencana perubahan transportasi umum yang lebih modern itu bakal dilakukan secara bertahap.

“Intinya masa depan Kota Bogor semua angkot ditargetkan akan menjadi angkot listrik. Kalau tidak dimulai, kapan lagi? Itu intinya,” ucap Bima Arya kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Sopir Angkot Listrik Harus Jalani Diklat Sebelum Mengaspal di Kota Bogor

Bima juga memerintahkan kepada jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor untuk mulai membatasi angkot konvensional yang sudah berumur lebih dari 20 tahun.

Ke depannya, dua angkot konvensional yang usianya melebihi 20 tahun tidak mendapatkan perpanjangan perizinan angkutan dan akan diganti dengan satu unit angkot listrik.

“Jadi yang lama (angkot konvensional) dikurangi satu, diganti angkot listrik, nggak menambah jumlah angkot di Kota Bogor. Jadi skemanya 2:1, dua angkot digantikan satu ini (angkot listrik),” tutur Bima.

Lebih lanjut, Bima menyampaikan bahwa transportasi di Kota Bogor juga bakal diubah menjadi lebih modern.

Nantinya, hanya akan ada angkot listrik, Biskita, dan trem yang berseliweran di jalanan Kota Bogor.

Adapun perubahan angkot konvensional menjadi angkot listrik mulai diimplementasikan.

Baca juga: Luncurkan Angkot Listrik, Bima Arya: Ini Bagian dari Transformasi Angkutan Kota di Bogor

Sedikitnya lima unit angkot listrik mulai dilakukan uji coba pada hari ini, Kamis (4/4/2024) selama tiga bulan ke depan.

Angkot listrik ini akan melayani rute Cidangiang, Tugu Kujang, Suryakencana, Bondongan, Empang, Mall BTM, mengitari sistem satu arah (SSA), dan kembali ke Cidangiang.

Tarif yang dikenakan untuk satu kali perjalanan sebesar Rp 5.000 dengan menggunakan kartu e-money atau non tunai.

“Ini tuh cepat sekali. Jadi rutenya itu 13 kilometer sekitar satu jam. Jadi warga tolong ditunggu di titik-titik itu. Silakan coba,” ujar Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com