Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersyukurnya Rihwinarti Ikut Mudik Gratis, Rencana Lebaran di Kampung Halaman Terwujud meski Sempat Kesulitan Daftar

Kompas.com - 04/04/2024, 13:52 WIB
Tria Sutrisna,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Jakarta Selatan bernama Rihwinarti (40) merasa bersyukur bisa menjadi peserta program mudik gratis Lebaran 2024 karena rencana merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah dengan keluarganya di Semarang, Jawa Tengah, dapat terwujud.

Ibu rumah tangga itu bercerita, dia dan keluarganya sudah mencoba mendaftar sejak 20 Maret 2024. Namun, saat itu laman pendaftaran program mudik gratis yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sulit diakses.

“Awalnya, pas gelombang pertama dibuka agak susah karena kami akses webnya susah,” ujar Rihwinarti saat ditemui di area Monas, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Rawan Kecelakaan, Polda Metro Jaya Minta Warga Tak Mudik Jauh Pakai Motor

Rihwinarti menduga laman program mudik gratis sulit diakses disebabkan banyak warga yang juga hendak mendaftar.

Dugaannya benar, kuota pendaftaran ternyata sudah habis ketika laman pendaftaran berhasil diakses beberapa hari kemudian.

“Ketika bisa login ternyata sudah enggak bisa daftar lagi karena sudah full,” ungkap Rihwinarti.

Hal tersebut sempat membuat Rihwinarti dan keluarga mengurungkan niat untuk mudik ke Semarang, mengingat harga tiket kereta maupun bus dirasa begitu mahal.

Namun, harapan untuk bisa mudik kembali muncul ketika Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengumumkan adanya sisa kuota peserta.

Rihwinarti bersama anak-anaknya kembali mencoba mendaftarkan diri dan akhirnya berhasil menjadi peserta untuk tujuan Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Pemprov DKI Berangkatkan 12.170 Peserta Mudik Gratis ke 19 Daerah

“Akhirnya bisa mendaftar seminggu lalu, infonya dapat dari media online, berita-berita online,” ungkap Rihwinarti.

Kini, Rihwinarti bersama empat anggota akhirnya diberangkatkan ke kampung halaman menggunakan bus dari Monas.

Dia berharap agar sistem pendaftaran mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta ke depannya bisa lebih baik dan mudah diakses semua masyarakat.

“Jadi sistem dan webnya. Karena enggak kebuka ketika bisa (diakses), mau ngetik sudah penuh aja,” pungkas Rihwinarti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com