Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Dana Hibah Dipangkas, Guru: Mau Berbagi Rezeki, tapi Kok Enggak Cair

Kompas.com - 04/04/2024, 20:18 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - EK termasuk salah satu guru di Jakarta yang terkena pemangkasan kuota dana hibah termin satu 2024.

Wanita yang sudah menjadi guru sejak 2006 ini mengaku sedih karena tidak bisa berbagi rezeki menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Padahal, EK sudah mempunyai rencana yang matang terkait hal tersebut.

“Apalagi menjelang Idul Fitri ini kan. Mau berbagi rezeki, tapi kok tiba-tiba enggak cair, enggak dapat? Ya sedih banget. Tapi mau bagaimana lagi kalau memang sudah terbacanya oleh sistem seperti itu,” ungkap EK saat ditemui Kompas.com di Gedung Guru Jakarta, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Dana Hibah Pemprov DKI Tidak Cair, Seorang Guru Mengaku Kena Pemangkasan Kuota

Dia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperbaiki sistem dalam pengajuan dana hibah.

Kalau pun ke depannya ada yang gagal salur, EK meminta agar Pemprov DKI Jakarta menyediakan wadah per wilayah.

“Ada yang di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat. Jadi, kayak tidak mengantre atau membeludak seperti ini. Kasihan yang rumahnya jauh,” ujar EK.

Pengalaman serupa juga dirasakan guru bernama Dini (49).

Ia juga termasuk tenaga pengajar yang tidak mendapatkan dana hibah karena terkena pemangkasan kuota.

Baca juga: Yanti Sempat Pasrah Gagal Mudik Lebaran karena Dana Hibah Guru Tak Cair

“Saya Alhamdulillah, saya kan mengajar sudah 24 tahun, itu selalu cair. Nah, baru kali ini enggak cair,” kata Dini.

“Sedih lah. Cuma, penyebahnya apa, kita belum tahu. Tapi pas dijelaskan, ya itu. Ada pengurangan kuota. Sedang diusahakan juga dari pihak PGRI (untuk pengajuan kembali),” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com