Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumahnya Habis Terbakar, Pedagang Nasi Uduk di Gambir Rugi Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 08/04/2024, 15:56 WIB
Xena Olivia,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang nasi uduk bernama Intan Syaifullah (50) terdiam melihat ke sekeliling rumahnya yang kini menjadi tumpukan abu dan puing-puing rongsokan.

Intan merupakan satu dari puluhan korban kebakaran di Jalan Batu Ceper VIII, RT 004 dan 016, RW 001, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat.

Di bagian belakang rumahnya, ada kerangka aluminium kompor yang sudah berkarat dan hangus. Di sekitarnya, ada penggorengan dan panci yang yang warnanya telah luntur, lengkap dengan sudipnya.

Baca juga: Korban Kebakaran di Gambir Mengais Puing Rumahnya, Cari Barang Berharga hingga Kucing Kesayangan

“Ini dulu dapurnya,” ujar Intan pelan kepada Kompas.com saat diwawancarai di lokasi, Senin (8/4/2024).

“Kalau ini, dulu etalasenya. Kalau siang saya jualan di sini,” lanjut dia, menunjuk ke ‘ruangan’ yang lain.

Saat kejadian, Intan beserta istri dan anak bungsunya sedang ada berada di acara buka bersama (bukber).

Ketika menerima telepon yang menginformasikan area rumahnya kebakaran, ia langsung syok dan panik.

“Kaget, soalnya saya sendiri di lokasi sangat jauh. Waktu itu anak sulung saya yang lagi ada di rumah,” ujar Intan.

Anak sulungnya hanya bisa meraih amplop berisi dokumen penting miliknya. Selain itu, tak ada barang lain yang terevakuasi.

Baca juga: Rumah Hangus Terbakar, Ratih Sekeluarga Batal Mudik ke Cirebon

Menurut Intan, kerugiannya bisa mencapai ratusan juta. Sebab, bangunan rumahnya sudah semi permanen. Sementara itu, untuk peralatan masaknya sendiri saja bisa mencapai Rp 12 juta.

“Saya punya kompor tiga, habis semua. Kalau saya hitung-hitung kerugiannya mungkin bisa Rp 12 juta,” tutur ayah tiga anak itu.

Ia berharap, pemerintah bisa menyalurkan bantuan yang sifatnya material bangunan. Ia juga telah menyampaikan harapannya tersebut kepada Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma.

“Kami berharap ada bantuan-bantuan yang sifatnya material bangunan. Dia sedang usahakan. Kalau bisa itu terwujud akan dialokasikan,” imbuh dia.

Sebagai informasi, kebakaran menimpa pemukiman padat penduduk di Jalan Batu Ceper VIII, RT 004 dan 016, RW 001, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2024).

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 16 unit dan 64 personel.

Saat ini, para korban yang terdampak kebakaran mengungsi di tiga titik berbeda di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Permukiman di Gambir Kebakaran, 30 Rumah Terdampak

Tenda pengungsian itu difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Pusat.

Adapun diketahui, kebakaran ini 26 rumah yang terdiri dari 146 jiwa. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting hexos di sebuah lantai dua bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com