Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedihnya Ice Tak Bisa Mudik Lebaran 2024 karena Harus Bekerja...

Kompas.com - 10/04/2024, 07:03 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang warga Manggarai, Jakarta Selatan, Ice Suryani (27) mengaku begitu sedih tak bisa mudik saat Lebaran, karena harus bekerja.

Profesinya sebagai petugas kebersihan di stasiun Light Rail Transit (LRT) Cikoko, Jakarta Timur, membuat Ice tak memiliki kesempatan untuk mudik ke kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah.

"Tahun kedua enggak mudik Lebaran," ucap Ice ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Rabu (10/4/2024).

Harus bekerja di Hari Raya Idu Fitri membuat Ice merasa begitu sedih.

Baca juga: Cerita Ibnu yang Rela Tidak Mudik 3 Tahun Berturut-turut demi Jaga Harimau Benggala di Taman Margasatwa Ragunan

Pasalnya, ia ditinggal sendiri di rumah. Sementara kedua orang tua dan adik semata wayangnya pergi mudik.

"Perasaannya pasti sedih enggak ikut mudik, biasanya kan mudik jadi kosong gitu di rumah," sambungnya

Dia juga bercerita, di momen Lebaran saja ia tak memiliki kesempatan untuk shalat Idul Fitri.

Pasalnya, Ice harus masuk shift pagi yang mengharuskan dia bangun pukul 3.00 WIB dini hari dan tiba di tempat kerja pukul 4.00 WIB.

Kesedihan Ice bertambah saat tak bisa merasakan shalat Idul Fitri bersama keluarga.

Baca juga: Tidak Mudik di Lebaran 2023, Ian Kasela Kangen Masakan Khas Banjarmasin

"Sedih biasanya kan kalau Lebaran mandi, berangkat ke masjid bareng-bareng, maaf-maafan, terus mudik. Tapi, ini malah ke tempat kerja masih sepi," sambungnya.

Karena tak biasa mudik, Ice pun harus menahan rindu dengan kakek dan neneknya yang tinggal di Brebes.

Sudah dua tahun lamanya, Ice tak berjumpa dengan kakek dan neneknya.

Solusi satu-satunya untuk menebus rasa rindu itu kepada kakek dan nenek, hanya melalui video call.

"Biasanya, sih video call untuk menebus rindu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com