Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Diduga Begal Motor yang Libatkan Oknum Polisi di Pulomas Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kompas.com - 12/04/2024, 08:29 WIB
Ruby Rachmadina,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi percobaan perampasan kendaraan bermotor dengan kekerasan terjadi di kawasan Pacuan Kuda Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (11/4/2024) dini hari, sekitar pukul 1.30 WIB.

Dari video yang beredar, dinarasikan sekelompok pria berjumlah enam orang yang diduga begal menghampiri dua orang pengendara sepeda motor kemudian hendak merampas kendaraan yang dibawa korban.

Saat menyerang korban, salah seorang pelaku yang diduga begal tersebut terlihat membawa senjata api jenis V2. Senjata ini biasa digunakan oleh personel Sabhara. Ia pun menembakkan senjata tersebut ke udara sebanyak tiga kali. 

Baca juga: Gagal Aksi Perampasan Sepeda Motor di Pulomas, Pelaku Mengaku Polisi

Masih berdasarkan video yang beredar, usai perampasan, korban berteriak pelaku mengaku sebagai anggota Polisi dari Brimob dan Polda Metro Jaya.

"Perampasan motor di Pulomas, begal, begal, mengaku polisi, begal, begal, mengaku polisi tolong," teriak korban sembari terus merekam aktivitas para pelaku. 

"Polda Metro Jaya tolong mengaku polisi merampas motor tolong," lanjut dia.

Perampasan sepeda motor akhirnya batal. Diduga karena korban terus merekam peristiwa itu menggunakan ponsel pribadinya. 

Keenam pelaku kabur dengan mengendarai sepeda motor yang mereka bawa. Meski begitu, kejadian pengeroyokan telah dilakukan oleh pelaku.

Baca juga: Pelanggan Warkop Jadi Korban Begal Saat Main Game, Ponsel dan Dompet Raib

 

Dipicu salah paham

Kapolsek Pulogadung Kompol Sutrisno mengatakan, kejadian tersebut dipicu kesalahpahaman antara kelompok korban dan kelompok pelaku.

Kata Sutrisno, pihak korban dan enam pelaku yang diduga begal awalnya saling memanggil satu sama lain, sehingga menimbulkan gesekan.

"Salah paham antara anak muda, saling panggil temannya sehingga terjadi gesekan," ucap Sutrisno saat dikonfirmasi Kompas.com.

Merasa tak terima, keenam pelaku langsung menghampiri korban dan berniat merampas sepeda motor salah satu korban. 

Baca juga: Aksi Percobaan Perampasan Sepeda Motor di Pulomas Dipicu Salah Paham

Tetapi, polisi akan menindaklanjuti terkait kepemilikan dan penggunaan senjata api yang digunakan salah satu pelaku.

"Senjata milik teman salah satu dari mereka. Sudah ditindaklanjuti dan mintai keterangan Propam," ujar Sutrisno.

Saat ini, Sutrisno mengatakan, kejadian tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Tetapi sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Karena tempat tinggalnya masih sekitaran Pulomas," kata Sutrisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com