Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Percobaan Perampasan Sepeda Motor di Pulomas Dipicu Salah Paham

Kompas.com - 11/04/2024, 23:29 WIB
Ruby Rachmadina,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi percobaan perampasan sepeda motor dengan kekerasan di Pulogadung, Jakarta Timur, pada Kamis (11/4/2024) ternyata terjadi karena adanya kesalahpahaman antara kelompok korban dan kelompok diduga pelaku begal.

Kapolsek Pulogadung Kompol Sutrisno mengatakan, kejadian tersebut dipicu antara pihak korban dan enam pelaku yang diduga begal saling memanggil satu sama lain, sehingga aksi tersebut menimbulkan gesekan antara dua belah pihak.

“Salah paham antara anak muda, saling panggil temannya sehingga terjadi gesekan,” ucap Sutrisno saat dikonfirmasi Kompas.com.

Merasa tak terima, keenam pria yang diduga begal tersebut langsung menghampiri dua korban dan berniat untuk merampas sepeda motor yang dibawa salah satu korban.

Sebelumnya, dalam video yang beredar dinarasikan, jika sekelompok pria yang diduga begal ini menghampiri korban dan hendak merampas sepeda motor.

Baca juga: Gagal Aksi Perampasan Sepeda Motor di Pulomas, Pelaku Mengaku Polisi

Diduga pelaku begal mengaku sebagai anggota Polisi dari Brimob dan Polda Metro Jaya.

“Perampasan motor di Pulomas, begal, begal diakui polisi, mengaku polisi, begal, begal, mengaku polisi tolong."

"Polda Metro Jaya tolong mengaku polisi merampas motor tolong,” teriak salah satu korban saat merekam kejadian tersebut.

Salah satu di antara mereka bahkan terlihat membawa senjata api laras panjang jenis V2 Sabhara dan menembakkan senjata tersebut ke udara sebanyak tiga kali.

Perampasan sepeda motor akhirnya batal, setelah salah satu korban merekam kejadian tersebut.

Keenam pria yang diduga begal langsung membubarkan diri. Meski begitu, kejadian pengeroyokan telah dilakukan oleh pelaku.

Akibat kejadian tersebut, Polisi tengah menindaklanjuti terkait kepemilikan dan penggunaan senjata api yang digunakan salah satu pelaku.

“Senjata milik teman salah satu dari mereka. Sudah ditindaklanjuti dan mintai keterangan Propam,” ujar Sutrisno.

Saat ini, Sutrisno mengatakan kejadian tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. “Tetapi sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Karena tempat tinggalnya masih sekitaran Pulomas,” kata Sutrisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com