Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Kompas.com - 24/04/2024, 08:51 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usia kandungan wanita hamil yang tewas di salah satu ruko di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ditaksir sudah empat bulan.

Wanita berinisial RN itu ditemukan bersimbah darah dalam ruko akibat pendarahan saat berupaya aborsi sendiri.

"Kalau taksiran keterangan dari tersangka itu empat bulan," ucap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Gidion Arif Setyawan di lokasi kejadian pada Selasa, (23/4/2024).

Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi forensik, jaringan, dan lainnya dari para ahli.

Baca juga: Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih detail berapa usia kandungan RN dan apa saja yang sudah dilakukannya sampai akhirnya pendarahan dan meninggal dunia.

Pasalnya berdasarkan pemeriksaan awal, RN memang terbukti melakukan upaya aborsi. Namun, tindakannya itu tidak dilakukan secara profesional.

"Setelah dilakukan pemeriksaan ada upaya menggugurkan janinnya. Karena tidak dilakukan secara profesional dan standar kesehatan, korban mengalami pendarahan," sambung Gidion.

Ditambah lagi, ketika mengalami pendarahan RN tidak mendapat pertolongan yang tepat dan tidak langsung dibawa ke rumah sakit.

Agusmita (27) kekasih RN yang kini ditetapkan jadi tersangka meninggalkan korban begitu saja saat sedang mengalami pendarahan dengan kamar terkunci.

Teganya lagi, Agusmita justru merampas ponsel RN secara paksa dan membawanya pergi ke Lampung.

Baca juga: Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Beruntungnya, polisi bisa mengetahui keberadaan Agusmita dengan cepat dan menangkapnya kurang dari 24 jam setelah kejadian.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, RN ditemukan tewas di tempat kerjanya tanpa menggunakan busana lengkap dan berlumuran darah.

Awalnya, banyak yang menduga RN dibunuh oleh kekasihnya. Namun, usai dilakukan pemeriksaan ke tubuh RN, tak ditemukannya luka terbuka seperti tusukan atau sayatan akibat benda tajam.

Darah yang ada di tubuh RN ternyata berasal dari pendarahan yang ia alami, karena berupaya melakukan aborsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com