Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Sahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Kompas.com - 26/04/2024, 06:54 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 semakin ramai.

Setelah Ridwan Kamil dan Ahmad Sahroni masuk dalam bursa pencalonan orang nomor satu di DKI, kini nama-nama besar lainnya pun mulai bermunculan.

Muncul nama Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan, partainya tengah menjaring sejumlah nama untuk menjadi bakal cagub DKI pada Pilkada 2024.

Baca juga: PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Beberapa nama itu antara lain, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Prasetyo Edi Marsudi, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono.

"Iya ini kita masih dalam proses penjaringan (untuk nama cagub DKI)," ujar Pantas di daerah Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).

"Iya Pak Basuki (Hadimuljono) juga (masuk bursa calon). Kemudian termasuk Andika Perkasa. Ya (Basuki Tjahja Purnama) kader kita juga gitu," sambungnya.

Penetapan nama yang nantinya diusung maju dalam Pilkada DKI 2024, kata Pantas, akan diputuskan berdasarkan beberapa hal.

"Tapi kan dalam mengambil keputusan pasti kita mempertimbangkan banyak hal," kata Pantas.

Telah tetapkan kriteria

Baca juga: PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Pantas menyampaikan, PDI-P DKI Jakarta telah menetapkan kriteria yang akan diusung bakal cagub pada Pilkasa DKI 2024.

"Ya pertama (kriterianya) yang komitmen dalam konteks ideologi Pancasila. Kedua mampu paling tidak memenuhi atau selaras dengan harapan Jakarta ke depan," ujarnya.

Menurut Pantas, kriteria bakal cagub DKI perlu ditetapkan karena ada beberapa masalah di Jakarta yang perlu menjadi perhatian.

Salah satu yang jadi masalah adalah soal Jakarta yang akan tidak lagi menjadi Ibu Kota.

"Walaupun Jakarta tidak lagi sebagai Ibu Kota tapi masih tetap menjadi Indonesia 'mini' yang harus mencerminkan persatuan, toleransi yang tinggi dan lain sebagainya," kata Pantas.

Prioritaskan kader internal

Pantas mengatakan, partainya memprioritaskan kader internal yang potensial dalam penjaringan bacagub DKI.

Baca juga: PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

"Ya untuk utama sudah pasti kader (internal PDI-P) menjadi prioritas," ujar Pantas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com