Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Misteri, Identitas Telah Dikantongi Polisi

Kompas.com - 29/04/2024, 09:37 WIB
Nabilla Ramadhian,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerobak milik tukang bubur bernama Udin dirusak preman yang tidak mau bayar setelah memesan seporsi bubur di daerah Tanjung Lengkong, Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2024).

Preman penghancur gerobak itu masih lolos dari endusan polisi hingga saat ini.

Kendati demikian, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Timur Komisaris Besar (Kombes) Nicolas Ary Lilipaly menekankan, polisi telah mengantongi identitas pelaku.

Baca juga: Pesinetron Tukang Bubur Naik Haji Rio Reifan Positif Sabu

"Iya sudah mengantongi (identitas pelaku), inisial YT," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (28/4/2024).

Duduk perkara

Peristiwa bermula dari YT yang memesan bubur kepada Udin seharga Rp 5.000 di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2024) pagi.

Namun, ia enggan membayar usai ditagih. Udin pun berkata, ia akan memberikan bubur secara cuma-cuma jika YT meminta.

Nahas, kata-kata itu berujung pada penghancuran gerobak miliknya.

"Di situ pelaku tersinggung kemudian pulang mengambil celurit. Pelaku datang sendirian menghampiri gerobak korban," tutur Nicolas.

Baca juga: Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Tanpa basa-basi, pelaku menebaskan celuritnya ke gerobak milik Udin sampai rusak.

"Pelaku mengibaskan celuritnya ke gerobak korban sebanyak lima kali sehingga gerobak korban mengalami kerusakan," papar Nicolas.

Meski sudah rusak, pelaku lanjut menendang gerobak itu menggunakan kakinya. Gerobak sang tukang bubur pun terbalik. Seluruh barang jualan milik Udin berserakan di jalanan.

Pelaku merupakan warga setempat

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar (AKBP)  Armunanto Hutahaean mengatakan, YT adalah warga setempat.

"Iya (warga setempat)," tutur Armunanto, Minggu.

Keluarga YT masih bermukim di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Begitu pulateman-temannya.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Sejak aksi premanisme itu, polisi sudah memintai keterangan sejumlah keluarga dan teman YT.

"Sampai sejauh ini, informasi dari mereka adalah mereka tidak mengetahui keberadaan pelaku," ucap Nicolas.

Pelaku menghilang

Berdasarkan keterangan dari keluarga dan teman-temannya, keberadaan tidak diketahui sejak aksi premanisme terjadi.

Namun, penyelidikan dan pengejaran terhadap YT masih berlangsung sampai saat ini.

"Pihak Polres Metro Jakarta Timur sedang berupaya untuk menyelidiki, dan akan menangkap pelaku yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya," pungkas Nicolas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek Online

Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek Online

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Megapolitan
Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Megapolitan
Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Megapolitan
Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Megapolitan
Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Megapolitan
Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com