Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Kompas.com - 02/05/2024, 07:01 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelaksana Penertiban Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) IV Erik Taufik menilai, banyak oknum yang mengatasnamakan pengelola untuk melakukan praktik jual beli Rusunawa Muara Baru, Jakarta Utara.

Untuk itu, banyak warga yang tergiur untuk membeli rusun dengan harga jutaan, bahkan puluhan juta.

"Karena inilah yang terjadi, mereka itu menjual nama pengelola dan segala macam trik (untuk praktik jual beli rusun)," ucap Erik Taufik saat diwawancarai Kompas.com di Rusunawa Penjaringan, Senin (29/4/2024).

Baca juga: Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Selama ini, UPRS IV sudah menindaklanjuti dengan tegas warga yang terbukti melakukan praktik jual beli Rusunawa Muara Baru.

"Udah cukup banyak lah yang saya eksekusi, selama saya menyakini punya bukti yang kuat, walaupun mereka terkadang membawa bantuan untuk menekan kita (pengelola) dari berbagai pihak," sambung Erik.

Meski seperti itu, pengelola tetap bertindak tegas untuk menjalankan peraturan yang ada.

Jika memang ada unit rusun yang terbukti diperjualbelikan dan tidak ditempati oleh penghuni yang sesuai Surat Perjanjian (SP) sewa, maka pengelola tak segan untuk menertibkan dan mengeluarkan penghuni sesuai dengan peraturan.

Erik mengingatkan, membeli rusun tidak cukup menguntungkan warga, karena rusunawa sendiri tidak dapat diperjualbelikan dan jadi hak milik. Para penghuni tetap harus membayar sewa setiap bulan kepada pengelola.

Bagi Erik, dugaan praktek jual beli hanya salah satu dari banyaknya masalah yang ada di rusun.

UPRS IV mengelola kurang lebih sekitar 4.300 unit rusun. Di mana setiap lokasi rusun memiliki karakteristik dan permasalahan yang berbeda dan cukup kompleks.

Baca juga: Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Erik yakin perlahan-lahan pengelola UPRS IV bisa meminimalisir dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di rusun, terutama praktik jual beli.

Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan mengenai adanya dugaan praktik jual beli Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, seharga Rp 50 juta oleh oknum pengelola.

"Ada, jual beli Rusun dari pengelola," ujar warga berinisial T (55) yang tak mau disebut nama lengkapnya kepada Kompas.com di Rusun Muara Baru, Rabu (24/4/2024).

Hal itu T sampaikan karena tetangganya yang tinggal di pemukiman padat penduduk di Jalan Kebon Tebu, Penjaringan, Jakarta Utara, baru saja membeli satu unit Rusunawa Muara Baru.

T mengatakan, tetangganya itu membeli Rusunawa Muara Baru seharga Rp. 50 juta.

"Kayanya minggu-minggu ini, tetangga saya tinggal di pemukiman Kebun Tebu. Lalu, beli Rusun di sini seharga Rp 50 juta di lantai dasar, kalau enggak salah di blok 8," sambungnya.

Baca juga: Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com