Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2024, 08:49 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai upaya mencari titik terang kasus junior tewas dianiaya senior di Sekolah Tinggi Imu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara sedang dilakukan polisi, mulai dari pra-rekonstruksi hingga pendalaman peran para saksi.

"Para saksi ini perannya apa, kita masih mendalami, supaya kita lebih tahu lagi siapa saja yang ada di kamar mandi (tempat kejadian perkara meninggalnya Putu)," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Siagian pada awak media di STIP, Senin (6/5/2024).

Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara menggelar pra-rekonstruksi itu pada Senin (6/5/2024) dengan menghadirkan pelaku utama yakni Tegar Rafi Sanjaya (21) dan sekitar 12 hingga 13 orang saksi lainnya yang merupakan taruna STIP tingkat satu dan dua.

Baca juga: Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Tegar tertunduk...

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi menjelang proses pra-rekonstruksi, Tegar datang didampingi Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara Hady Siagian sekitar pukul 11.55 WIB.

Ia mengenakan baju oranye bertuliskan tahanan, celana pendek hitam, dan masker ski berwarna hitam.

Baca juga: Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar tertunduk malu saat harus melewati barisan para taruna tingkat satu yang sedang menunggu jemputan di depan gedung utama (lobi) STIP.

Beberapa taruna ada yang mencoba mengabadikan momen kedatangan Tegar. Namun, pihak kepolisian meminta untuk menghapusnya.

"Siapa yang tadi foto? Hapus hapus fotonya," ucap seorang polisi yang mengawal kedatangan Tegar.

Pra-rekonstruksi tertutup

Pra-rekonstruksi digelar tertutup selama kurang lebih empat jam di toilet pria lantai dua STIP.

Awak media tidak bisa ikut meliput dan hanya diperbolehkan menunggu di depan gedung utama.

Pra-rekonstruksi dilakukan guna mendukung penyelidikan polisi dalam mengembangkan kasus ini.

Baca juga: STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Polisi ingin mengetahui secara runut dan jelas bagaimana peristiwa nahas yang menimpa Putu Satria Ananta Rustika (19) itu terjadi.

Melalui pra-rekonstruksi ini, pihak kepolisian juga berharap ada petunjuk apakah yang menyebabkan kematian Putu hanya Tegar saja atau memang ada pelaku lainnya.

"Nanti kita sampaikan nanti (pelaku bertambah). Itu kita masih meriksa sebatas saksi," sambung Hady.

Belasan saksi dibawa ke Polres

Belasan taruna yang menjadi saksi dan dihadirkan dalam proses pra-rekonstruksi juga ikut dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara usai pra-rekonstruksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com