Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Kompas.com - 09/05/2024, 07:03 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Utara, Kombes (Pol) Gidion Arif Setyawan membantah dugaan pelaku penganiayaan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Tegar Rafi Sanjaya (21), adalah anak pejabat.

"Bukan ya, pejabat dalam konteks apa nih? Kita harus samakan dulu. Tapi, bukan," kata Gidion ketika ditanya oleh awak media di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (8/5/2024).

 Baca juga: Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Tegar merupakan taruna STIP tingkat dua yang menganiaya Putu Satria Ananta Rustika (19) taruna tingkat satu pada Jumat (3/5/2024).

Ia ditetapkan menjadi tersangka usai melakukan pemukulan terhadap Putu di bagian ulu hati sebanyak lima kali.

Selain itu, Tegar juga sempat menarik lidah Putu sampai jalur pernapasannya tertutup hingga akhirnya tewas.

Keluarga Putu melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Jakarta Utara.

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa jenazah putu ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diotopsi.

Berdasarkan hasil otopsi, Putu mengalami luka memar di bagian mulut, lengan atas, dan dada, serta adanya luka lecet di bagian bibir.

 Baca juga: Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus melalukan pengembangan atas kasus tewasnya Putu.

Salah satunya dengan melakukan pra-rekonstruksi pada Senin (6/5/2024).

"Pra-rekonstruksi bagian metode kita untuk memastikan rangkaian peristiwa yang terjadi dan kemudian nanti endingnya harus menentukan siapa yang bertanggung jawab secara hukum terkait konteks peristwa ini," sambung Gidion.

Tegar sebagai pelaku utama juga dihadirkan dalam proses pra-rekonstruksi tersebut.

Selain itu, ada sekitar 12 hingga 13 saksi yang merupakan taruna STIP juga ikut dihadirkan.

Namun, sampai saat ini, pihak kepolisian belum mau menjelaskan secara detail hasil pra-rekonstruksi.

 Baca juga: Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Kabarnya, pada Rabu (8/5/2024), dilaksanakan gelar perkara dengan menghadirkan pihak korban, pelaku, dan STIP.

Namun, sampai berita ini dibuat, belum ada informasi lanjutan atas perkembangan kasus ini dari pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pelukis Jalanan di Blok M Melepas Penat, Berpuisi Saat Hilang Inspirasi

Cara Pelukis Jalanan di Blok M Melepas Penat, Berpuisi Saat Hilang Inspirasi

Megapolitan
Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Megapolitan
Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Megapolitan
Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Megapolitan
Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Megapolitan
Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Megapolitan
Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Megapolitan
Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Megapolitan
Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com