Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Kompas.com - 10/05/2024, 21:00 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial menayangkan seorang anak kecil berada di teras rumah, berteriak meminta makan kepada sang ibu.

Video ini sempat diunggah oleh akun TikTok @ahmadsaugi31 pada Sabtu (4/5/2024) dan menjadi viral dengan narasi "abang cuma minta makan".

Video itu menjadi perbincangan karena anak yang diketahui bernama Gibran (8) itu disebut diabaikan oleh sang ibu dan tak diberi makan.

Baca juga: Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Mendengar Aduan Warga di Balai Kota

Bahkan, Gibran sempat disiram oleh air mineral dari botol plastik yang dipegang sang ibu.

Lurah Desa Rawa Panjang Mohamad Agus menyampaikan, hal itu terjadi pada Jumat (3/5/2024).

Gibran sudah menangis seperti itu sejak pagi hari.

"Pengambilan video itu hari Jumat. Sebelum Shalat Jumat Gibran menangis, tetangganya lewat tapi mereka sudah anggap biasa (kejadian itu). Tapi pas mereka balik lagi, masih nangis," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (10/5/2024).

Sebenarnya, kata dia, Gibran sudah makan sebelumnya di rumah tetangganya, tetapi masih belum kenyang.

"Menurut informasi yang saya terima, porsi makan Gibran memang banyak. Satu porsi, dua porsi, masih kurang," ujar Agus.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Gibran beserta kedua adiknya yang masih berumur lima dan dua tahun memang sering dititipkan ke tetangganya lantaran kedua orangtuanya bekerja.

"Beberapa pekan sebelumnya Gibran juga diberi beban. Ibunya bekerja, ayahnya bekerja. Jadi posisinya, walau mereka diurus, ketiga anak ini enggak mau tinggal di rumah ibu asuhnya," ujar Agus.

Oleh karena itu, Agus menduga ada kaitannya nafsu makan Gibran yang tinggi dan kondisi keseharian di keluarga mereka.

Ayah Gibran bekerja sebagai buruh di daerah Tangerang dan biasa pulang ke rumah dua minggu sekali. Sementara sang ibu juga belum lama ini diterima bekerja.

Agus menilai, narasi yang diunggah oleh Ahmad Sauqi, TikToker pemilik akun @ahmadsaugi31, menggiring opini yang salah tanpa verifikasi apa yang sebenarnya terjadi.

Oleh karena itu, Agus sudah mengajak Sauqi untuk bertemu dan berdiskusi terkait video yang diunggah tersebut.

Baca juga: Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

"Seandainya niat dia (TikToker) tulus untuk membantu, caranya saja yang berarti kurang tepat. Coba dia berkomunikasi dengan tetangga, atau ketua RT dan RW. Jika tidak ada jawaban yang kuat, bisa komunikasi ke tingkat desa," ujar Agus.

Sauqi menuliskan surat permintaan maaf secara tertulis dan merekam video untuk diunggah di akun TikTok miliknya dan akun Instagram Kecamatan Bojong Gede.

Video tersebut kini sudah di-take down di akun TikTok Sauqi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com