Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik DKI Nonaktifkan Sementara Kepsek SMAN 65

Kompas.com - 10/06/2024, 18:08 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta menonaktifkan sementara Kepala Sekolah SMAN 65 Jakarta, Indramojo, buntut ramainya soal petisi penurunan.

Wakil Kepala Disdik DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan, Indramojo disebut sedang dalam pemeriksaan kesehatan.

"Ketika orang sakit kemudian ada fokus pada pemeriksaan kesehatan, kan berarti tugasnya bisa dialihkan sementara selama pemeriksaan kesehatan," imbuh Purwo saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Disdik DKI Usut Petisi Guru dan Murid yang Minta Penurunan Kepala SMAN 65 Jakarta

Purwosusilo menuturkan, tugas Kepsek kini dipegang oleh pelaksana harian (Plh) selama proses pemeriksaan berlangsung.

"Nah selama proses pemeriksaan kesehatan itu kan ada Plh-kan untuk tugas Kepsek supaya layanan pendidikan di sekolah tetap berjalan," kata dia.

Purwo meminta kepada seluruh jajaran sekolah agar pembelajaran di sekolah tersebut tetap berlangsung kondusif.

Sementara, terkait masalah somasi yang disampaikan para guru, Purwo menyebut Disdik DKI sudah melakukan penelusuran dan pihak guru terkait telah dimintai keterangan.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan (Sudindik) Jakarta Barat tengah mengusut beredarnya petisi yang meminta Kepala SMAN 65 Jakarta, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mundur dari jabatannya.

Petisi yang dibuat oleh guru dan murid SMAN 65 Jakarta itu menyuarakan keresahan mereka mengenai kepemimpinan kepala sekolah.

"Kami sedang selidiki dulu kebenarannya, kami akan cek secara mendalam," ucap Kasudindik Jakarta Barat Diding Wahyudin saat dikonfirmasi, Senin (10/6/2024).

Dikonfirmasi terpisah, salah satu guru di SMAN 65 bernama Siti Fatimah mengungkapkan, keresahan guru dan murid yang berujung petisi terhadap kepala sekolah ini sudah bergulir sejak dua tahun lalu.

Baca juga: Sudin Pendidikan Jakbar Usut Petisi Guru dan Murid yang Desak Kepala SMAN 65 Jakarta Mundur

Warga sekolah tak setuju dengan pandangan kepala sekolah yang menyebut bahwa belajar merupakan menghafal.

"Itulah yang membuat kami menjadi resah, terus peserta didik juga menjadi resah," kata Siti.

Menurut Siti, pandangan kepala sekolah itu tidak sesuai dengan budaya yang diajarkan di SMA 65 Jakarta. Pandangan ini juga dianggap bisa mengubah pola pikir siswa.

Terkait itu, Kepala Sekolah SMAN 65 Jakarta Indramojo telah angkat bicara. Ia berpandangan, belajar dengan cara menghafal bisa lebih dipahami oleh murid.

"Jadi saya ingin siswa memorikan pembelajaran ke dalam otak, bahasa saya ya menghafal," tutur Indra.

Indra berharap siswa tak terprovokasi dengan petisi ini. Ia juga berharap, petisi ini tak memengaruhi kegiatan belajar mengajar di SMAN 65 Jakarta.

"Saya ingin peserta didik tidak terprovokasi, makanya saya akan memberikan penjelasan ke mereka. Tapi saya pantau, guru-guru tetap menjalankan tupoksinya," tutur dia.

Baca juga: Pemilihan Sekolah PPDB Jakarta Dibuka, Orangtua Murid: Agak Lemot Sistemnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

Megapolitan
Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com