Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Butuh Dua Hari Belajar Pidato Bahasa Betawi

Kompas.com - 22/06/2013, 13:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Jokowi Widodo atau Jokowi mengaku butuh waktu dua hari untuk belajar bahasa dan logat Betawi yang ia gunakan saat berpidato pada apel Hari Ulang Tahun ke-486 Kota Jakarta, Sabtu (22/6/2013). Pidato dalam bahasa Betawi adalah keinginan Jokowi sendiri. Sebab, menurutnya, selama ini belum ada gubernur Jakarta yang berpidato dalam bahasa Betawi.

"Saya tanya, dari dulu sampai sekarang pernah enggak pidato pakai bahasa Betawi? Jawabannya belum. Ya sudah saya minta pidatonya menggunakan bahasa Betawi," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Sabtu (22/6/2013).

Jadilah pidato Betawi ala Jokowi mengundang tawa peserta apel. Semua tahu Jokowi adalah orang Solo. Logatnya pun sangat medok Jawa. Dengan logat yang medok itu, ia bicara terbata-bata dalam bahasa Betawi dalam menyampaikan pidatonya.

"Babe-babe, encang encing, izinin aye pidato gunain bahase Betawi. Aye mohon maaf ame para tokoh Betawi kalo bahase aye campur aduk karena kurang pas logatnya eh logatnye," ucap Jokowi mengawali sambutan.

Sontak, seluruh peserta upacara dan warga yang ada di sekitar tempat upacara tak bisa menahan tawa mendengar ralat ucapan Jokowi. Suasana yang biasanya tegang saat upacara langsung terasa cair dan santai. Pidato berbahasa Betawi ala Jokowi berlanjut dengan total waktu sekitar 10 menit.

Ulang tahun Jakarta kali ini penuh dengan nuansa Betawi. Jokowi menggunakan baju tradisional khas Betawi, ujung serong. Sejak memimpin Jakarta, Jokowi juga mewajibkan pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenakan pakaian Betawi setiap hari Jumat.

Hari ini Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pun terasa berbeda. Monas berseri dengan nuansa Betawi.  Saat memasuki gerbang Monas dari lapangan parkir IRTI Monas, masyarakat disambut empat ondel-ondel dan musik tanjidor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

    Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

    Megapolitan
    Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

    Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

    Megapolitan
    Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

    Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

    Megapolitan
    Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

    Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

    Megapolitan
    Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

    Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

    Megapolitan
    KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

    KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

    Megapolitan
    Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

    Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

    Megapolitan
    Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

    Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

    Megapolitan
    Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

    Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

    Megapolitan
    Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

    Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

    Megapolitan
    Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

    Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

    Megapolitan
    Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

    Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

    Megapolitan
    Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

    Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

    Megapolitan
    Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

    Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

    Megapolitan
    Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

    Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com