Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tutur Tukang Ojek yang Diboncengi Novi Amelia

Kompas.com - 03/07/2013, 06:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suhendar (39), tukang ojek yang membonceng Novi Amelia pada Senin (1/7/2013), kepada Kompas.com bertutur soal kronologi aksi teriak-teriak disertai lepas baju model seksi majalah pria dewasa itu saat ia memboncengnya. Menurut warga Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, ini, semua kehebohan bermula sekitar pukul 07.15 WIB.

Saat itu, Suhendar bersama beberapa orang sesama tukang ojek sedang asyik minum kopi dan mengobrol di pangkalan ojek Karet Pedurenan, Jakarta Selatan. "Lagi ngobrol-ngobrol, tiba-tiba bunyi gaduh ribut-ribut dari kos-kosan enggak jauh dari situ," kata Suhendar saat dihubungi Selasa (2/7/2013) malam.

Suhendar dan beberapa rekannya pun langsung mendatangi sumber suara. Saat tiba di teras rumah kos itu, kata Suhendar, terlihat seorang wanita muda sedang duduk tertunduk lesu ditemani ibu pemilik kos di sampingnya. Baru belakangan, aku Suhendar, dia tahu bahwa perempuan muda itu adalah Novi Amelia.

Si ibu kos, kata Suhendar, mengatakan, Novi datang ke kos itu untuk menemui seorang temannya yang tinggal di tempat itu sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, temannya sedang tidak di tempat. "Ibu kos sudah bilang temannya itu lagi enggak ada, dia (Novi) tetap ngotot nungguin di depan rumah kos-kosan itu. Ibu kos bilang Novi harus pulang, tapi dia nolak dan malah duduk bengong," terang Suhendar.

Melihat kondisi Novi yang terlihat pucat dan lemah, lanjut Suhendar, dia diminta oleh ibu kos mengantar Novi ke rumah tinggalnya yang tertera dalam kartu tanda penduduk (KTP). Adapun alamat tinggal yang tertera di KTP adalah Rusun Petamburan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Menurut Suhendar, Novi dengan terpaksa menuruti saran si ibu kos untuk diantarkan Suhendar menumpang ojek pulang ke tempat tinggalnya. Namun, sesampainya di Fly Over Karet Bivak, Jakarta Pusat, Novi yang sebelumnya hanya diam tidak bersuara menyuruhnya untuk memutar ke arah Pancoran, Jakarta Selatan.

Suhendar pun hanya mengiyakan arahan dari Novi. "Di jalan, dia mulai ngoceh enggak jelas, pas saya tanya arahnya ke mana, dia cuma bilang, 'Lurus, belok, lurus, belok'," ujar Suhendar. Beberapa saat kemudian, sesampainya di Jalan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 08.00 WIB, Suhendar merasakan Novi mulai bergerak-gerak di belakangnya.

Saat Suhendar melirik ke belakang, aku Suhendar, baru dia sadari Novi sudah melepaskan beberapa kancing kemeja putih yang dikenakannya dan mulai membuang (maaf) bra yang dipakainya ke tengah jalan. Perilaku Novi tersebut, kata Suhendar, dibarengi dengan teriakan-teriakan keras.

Tak ayal, tingkah Novi mengundang perhatian dari pengguna jalan lain serta warga yang ada di pinggir jalan. "Saya bingung, takut kenapa-kenapa, takutnya loncat atau malah telanjang di jalan. Semua orang ngeliatin, saya takut orang-orang mikir yang enggak-enggak. Sampai akhirnya saya ngeliat Polsek Mampang di pinggir jalan," tutur Suhendar.

Suhendar pun langsung membawa Novi masuk ke halaman Mapolsek Metro Mampang Prapatan. Saat itu, petugas kepolisian sedang bersiap melaksanakan upacara peringatan HUT Bhayangkara. Namun, bukannya bertambah baik, Novi malah berteriak-teriak kepada para petugas. Teriakan Novi dibarengi dengan aksi hendak menanggalkan pakaian yang dia kenakan.

Dibantu sejumlah petugas polisi, Suhendar berusaha menenangkan Novi dan mencegah aksinya berlanjut. Saat itu, dia langsung melaporkan dan menceritakan semua peristiwa yang dia alami selama membonceng Novi, Senin pagi.

Seusai memberikan laporan, aku Suhendar, dia langsung pulang ke rumah. Sampai sekarang, dia mengaku masih terkejut dengan peristiwa yang baru sekali dialaminya itu.

Suhendar enggan berkomentar apakah ada kemungkinan Novi terjerat penyalahgunaan narkoba atau tidak. "Semoga Novi bisa cepat sembuh," itu saja komentarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com