Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertipu Wajah Baik Perampok PSK Kaya

Kompas.com - 10/07/2013, 11:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para PSK kaya yang hartanya dipreteli oleh Jimmi Muliku, alias Jont Weku, alias Aldi, alias Vernando, alias Nando menyangka dia adalah pria baik-baik. Mereka tidak menyangka di balik wajah baik tersebut tersimpan rencana buruk.

SR, salah seorang wanita yang dikencani Jimmi, mengaku tak mencurigai pria tersebut sebagai orang jahat. "Saya kenal di hotel. Saya pikir dia baik, tapi nyatanya busuk," kata SR di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/7/2013).

SR dan DW, temannya, sangat bersyukur akhirnya Jimmi tertangkap. "Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Polisi karena kita berdua tidak menjadi korban dia," ucap DW.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Slamet Riyanto menduga bahwa Jimmi menderita kelainan seks. "Bisa jadi dia kelainan seks juga. Nanti akan kami tanyakan lagi lebih lanjut," ucapnya.

Jimmi merupakan tersangka kasus penyekapan dan perampokan terhadap FRA (23), mahasiswi asal Bandung, di Hotel Harris Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/6/2013) lalu. Sebelumnya, dia sudah melakukan kejahatan serupa dengan modus operandi yang sama.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Jimmi, dia mengaku sudah setahun menjalani aksinya ini. Terdapat sembilan lokasi kejadian yang kesemuanya dilakukan di hotel berkelas hingga keluar kota.

Jimmi yang mengaku sebagai pejabat kaya sebenarnya adalah pengangguran. Dia mengaku kejahatannya dilakukan karena pernah memakai jasa PSK di sebuah lokasi pelacuran di Jakarta. Seusai kencan, dia menggasak harta benda milik PSK yang disewanya.

Jimmi menjadi ketagihan, lalu memutuskan melanglang buana menyewa wanita panggilan ke hotel berbintang dan mempreteli hartanya. Dia meminta bantuan mucikari dengan bayaran Rp 15 juta sekali kencan.

Setelah melampiaskan hasratnya, baru Jimmi meminta para PSK tersebut menyerahkan harta bendanya. Setelah itu, dia kabur dan mencari mangsa baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com