Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Bisa, Daging Murah hingga Lebaran...

Kompas.com - 25/07/2013, 11:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Operasi pasar yang digelar Pemprov DKI Jakarta di kantor Wali Kota Jakarta Utara disambut warga. Harga sembako yang murah diharapkan terus bertahan hingga Lebaran.

Harapan itu disampaikan Marni (45), salah seorang warga Kebon Bawang, Jakarta Utara, yang merasa sangat diuntungkan dengan adanya operasi pasar murah. Dia membeli daging sapi sebanyak dua kilogram, yang sekilonya Rp 70.000. Di pasaran, harga daging sapi saat ini masih Rp 100.000.

Wanita yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah, itu mengaku daging yang dibelinya untuk makan saat buka puasa dan sisanya akan disimpan untuk Lebaran.

"Sebetulnya, saya masih berharap mendekati Lebaran daging yang dijual bakal terus ada supaya pas Lebaran nanti saya bisa makan daging bersama keluarga," kata Marni di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (24/7/2013).

Di pasar murah itu, minyak goreng kemasan dijual Rp 9.000 per liter sementara di pasaran Rp 12.000 per liter. Paket sembako dijual Rp 20.000, sementara daging ayam Rp 25.000 per kg.

"Nih, saya beli minyak goreng 13 liter. Biasanya beli sebanyak ini bisa ngabisin Rp 156.000, tapi ini cuma ngeluarin uang Rp 117.000," kata Mafudo (39), warga Jalan Bakti.

Rencananya, separuh minyak goreng yang dibelinya akan dijual dengan harga Rp 10.000 per liter. "Separuh minyak yang saya beli akan saya pakai. Sisanya lagi mungkin akan dijual ke teman saya," ujar Mafudo yang berniat kembali mengantre esok harinya.

Operasi pasar di kantor Wali Kota Jakarta Utara ini digelar dua perusahaan swasta sejak 15 Juli hingga 2 Agustus 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com