Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Tuding Adanya Politik Dinasti di Kota Tangerang

Kompas.com - 25/07/2013, 12:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Massa pendukung bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang, Arief R Wismansyah-Sachrudin, menuding Wali Kota Tangerang Wahidin Halim ingin melakukan politik dinasti. Hal itulah yang membuatnya tidak mau menandatangani surat pengunduran diri Sachrudin dari jabatannya sebagai Camat Pinang.

Massa pendukung Arief-Sachrudin berunjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Tangerang, Kamis (25/7/2013) siang. Mereka mendesak KPUD Kota Tangerang untuk menetapkan pasangan Arief-Sachrudin sebagai peserta Pemilihan Kepala Daerah Kota Tangerang 2013.

Pengunjuk rasa menuding Wahidin menghambat proses pencalonan Arief dan Sachrudin dengan tujuan agar adik kandung Wahidin, Abdul Syukur, dapat melangkah mulus sebagai wali kota berikutnya. Abdul Syukur berpasangan dengan Hilmi Fuad dan ikut maju sebagai salah satu bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang.

"Ini bukti matinya demokrasi di Kota Tangerang. Wahidin Halim ingin menjadikan adiknya sebagai Wali Kota Tangerang yang baru. Harusnya KPUD Tangerang tidak menjadi kacungnya Wahidin Halim yang menginginkan adanya politik dinasti di Kota Tangerang," kata Purnomo selaku orator unjuk rasa di depan KPUD Kota Tangerang, Kamis.

Hari ini KPUD Kota Tangerang akan melakukan rapat pleno untuk menetapkan pasangan peserta yang berhak maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang. Meski pengumuman belum dilakukan, beredar kabar bahwa pasangan Arief-Sachrudin tidak akan diloloskan oleh KPUD. Hal itu karena Sachrudin tidak diizinkan untuk mengundurkan diri oleh Wahidin Halim.

Hingga pukul 12.00 siang ini, surat pengunduran diri Sachrudin belum juga dikeluarkan karena belum ditandatangani oleh Wahidin. Padahal, pengumuman akan dilakukan pada pukul 13.00 WIB siang ini. Sampai berita ini ditayangkan, KPUD Kota Tangerang masih melakukan rapat pleno.

Ada empat bakal calon wali kota dan wakil wali Kota Tangerang. Mereka adalah pasangan Arief R Wismansyah-Sachrudin, Dedi Gumelar-Suratno Abu Bakar, Abdul Syukur-Hilmi Fuad, dan Harry Mulya Zein-Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com