Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Truk Bandel di Pantura Ditilang

Kompas.com - 25/07/2013, 20:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Ribuan unit angkutan barang atau truk yang melintas di jalur pantai utara atau Pantura, Jawa Barat, ditilang lantaran kelebihan muatan atau tidak memiliki surat-surat lengkap.

Koordinator Jembatan Timbang Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Enjang Trisnawan, mengatakan, jumlah truk yang ditilang mencapai 1.000 hingga 1220 unit terhitung sejak Januari 2013 hingga Maret 2013; 995 unit pada April 2013; 943 unit pada Mei 2013 2013, dan 851 unit pada Juni 2013.

"Kalau di bulan Juli ini kita perkirakan mencapai angka 1.200an lagi," ujar Enjang, di Jembatan Timbang, Kamis (25/7/20130) sore.

Enjang menjelaskan, jumlah truk yang ditilang pada April-Juni menurun dibanding Januari-Maret pertama-tama bukan karena kedisiplinan pengemudi dan pengelola truk meningkat, melainkan karena ada percepatan perbaikan jalur Pantura sehingga pemeriksaan terhadap truk diperlonggar untuk mencegah kemacetan. Untuk Juli 2013, lanjut Enjang, pemeriksaan terhadap truk akan diperketat seperti sedia kala.

Enjang menjelaskan, pengawasan, pemeriksaan, dan penindakan terhadap truk-truk yang melanggar aturan dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2006 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengenai ketentuan beban muatan dan kelengkapan surat-surat kendaraan.

Mengenai batasan berat truk, menurut Enjang, hal itu ditentukan oleh Dinas Perhubungan. Batasan itu antara lain 7500 kilogram untuk truk jenis colt diesel, 11.000-14.000 kilogram untuk truk gandeng, dan 20.000-23.000 kilogram untuk truk tronton.

"Prosesnya (tilang terhadap truk) sama seperti tilang biasa. Surat uji coba yang dipegang sopir kita ambil, kita kirim ke kepolisian dan diteruskan ke pengadilan untuk diurus sopir," lanjutnya.

Enjang menjelaskan, peraturan soal batasan berat kendaraan itu perlu ditegakkan untuk mencegah jalan menjadi rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com