Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Aipda Kus Hendratma Disambut Isak Tangis

Kompas.com - 17/08/2013, 07:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tangis keluarga menyambut kedatangan jenazah Aipda Kus Hendratma, di kediamannya Desa Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (17/8/2013) pukul 06.00 WIB.

Aipda Kus Hendratma merupakan satu dari dua polisi yang ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya Bintaro, Kelurahan Parigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (16/8/2013) sekitar pukul 22.00 WIB.

Jenazah Kus tiba di rumah duka dengan diantar ambulans yang dikawal ketat mobil kepolisian. Jasad Kus terbaring di dalam peti yang diselimuti bendera Merah Putih. Sejumlah anggota keluarga kemudian membopong peti itu masuk ke rumah.

Melihat peti yang membawa jenazah suaminya, Anna Sunari Ngati (40) langsung menangis, sementara kerabatnya berusaha menghibur dan menenangkannya. Terlihat pula ketiga anak almarhum, yakni Adam Anggoro Seno (15), Adrian Wibisono (17), serta Anindia Chesta Kirani (6). 

Anna sempat meminta melihat jenazah suaminya yang telah berada dalam peti. Keluarga menanyakan apakah Anna kuat melihat jenazah suaminya tersebut. Namun, setelah melihat jenazah sang suami, Anna pingsan.

Di ruang tamu di rumah duka tampak sejumlah kerabat yang mendoakan korban. Selain itu, beberapa anggota kepolisian, yang merupakan rekan tugas Aipda Kus, terlihat melayat di rumah duka.

Diberitakan sebelumnya, anggota Binmas Pondok Kacang Aipda Kus Hendratma dan anggota Polsek Pondok Aren Bripda Ahmad Maulana tewas ditembak orang tak dikenal di lokasi penembakan hanya beberapa ratus meter dari Polsek Pondok Aren, Jumat (16/8/2013).

Kus ditembak dalam perjalanan menghadiri apel malam sekitar pukul 22.00 WIB di Polsek Pondok Aren. Melihat kejadian itu, Tim Buru Sergap (Buser) yang terdiri dari empat personel dalam satu mobil Avanza berusaha mengejar pelaku.

Mobil sempat menabrak motor pelaku. Namun, aksi kejar-kejaran itu menyebabkan mobil tim Buser terperosok ke got di pinggir jalan. Pelaku kemudian menembak pengemudi Avanza (Bripda Maulana) yang baru keluar dari mobil.

Setelah itu sempat terjadi baku tembak. Pelaku kemudian melarikan diri dengan merampas sepeda motor warga bernomor polisi B 6620 SFS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com