Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita Ikut Aja Apa Kata Jokowi"

Kompas.com - 19/08/2013, 10:56 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal menempati Blok G Pasar Tanah Abang, para pedagang kaki lima (PKL) berharap blok tersebut akan ramai pembeli. Mereka percaya Jokowi akan membantu PKL agar Blok G ramai dikunjungi pembeli.

"Kita kan mau enggak mau harus pindah ke Blok G, jadinya kita terima aja. Semoga makin laris deh dagangannya. Saya sudah lama enggak dagang sejak Lebaran," kata Dian, salah seorang pedagang tekstil di Tanah Abang, di Jakarta, Senin (19/8/2013).

Walaupun mereka khawatir akan nasib dagangannya, mereka akan tetap mendukung program Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menertibkan pedagang kaki lima.

"Dulu pas dia (Jokowi) kampanye, kita sanjung-sanjung biar dia menang. Alhamdulillah sekarang dia jadi Gubernur. Jadi, kita ikutin aja apa kata Jokowi," kata Agustien.

Dian dan Agustine merupakan dua orang PKL yang hari ini ikut mengantre mengikuti pengundian kios di Blok G. Sejak pagi dia sudah datang, menghindari antrean yang mencapai hingga keluar ruang serba guna Wali Kota Jakarta Pusat.

"Saya mah cuma berharap mudah-mudahan dapat tempat. Habisnya kan kita takutnya belum tentu dapat tempat juga dari undian ini," kata Eti Darmiyanti.

PKL yang mengantre sudah melakukan verifikasi untuk mendapatkan kios di Pasar Blok G Tanah Abang. Tercatat ada 610 PKL yang ikut dalam pengundian tersebut. Mereka dibagi tiga, yakni pedagang warung makan, tekstil, dan kelontong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com