Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Selipkan Sisi Bisnis di Pengembangan Waduk Ria Rio

Kompas.com - 20/08/2013, 05:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Segera bersolek, kawasan Waduk Ria Rio di Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, tak hanya akan jadi penampung air dan ruang terbuka hijau sekaligus ruang aktivitas publik. Ada sisi bisnis yang juga dimasukkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk pengembangan kawasan seluas 25 hektar ini.

"Nanti di sini akan jadi taman, tapi juga ada sisi bisnis yang dikerjakan Jakpro (PT Jakarta Propertindo). Ada gedung serba-gunanya," ujar Jokowi saat berkunjung ke kawasan Waduk Ria Rio, Senin (19/8/2013) siang. Sisi bisnis tetap harus diakomodasi, ujar dia, karena waduk ini berada di lokasi strategis di antara Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat.

Terlebih lagi, kata Jokowi, Waduk Ria Rio juga merupakan daerah perlintasan warga. Dia berkeyakinan bakal ada kontribusi bagus dari waduk ini dalam hal pendapatan bagi DKI.

Meski demikian, Jokowi berpendapat masyarakat tak perlu khawatir kawasan tersebut akan semata menjadi lokasi komersial. Menurut dia, hanya gedung serba-guna yang akan menjadi ladang bisnis Pemerintah Provinsi DKI.

Area luar gedung tersebut, janji Jokowi, akan murni diperuntukkan bagi ruang terbuka hijau sebagai sarana aktivitas publik. "Jakarta ini butuh ruang publik dalam rangka membangun konektivitas sosial antar-warga. Ingat, ini bukan ruang bisnis loh," tegas dia.

Namun, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya menambahkan bahwa sebuah hotel bintang empat juga akan dibangun di kawasan itu. Dia menolak menyebutkan siapa pengembang hotel itu.

Kawasan Waduk Ria Rio akan segera dibangun oleh empat instansi. Sisi barat, timur, dan utara akan dikembangkan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Sisi selatan akan digarap oleh PT Jakarta Propertindo. Adapun normalisasi waduk dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Seluruh biaya penggarapan Waduk Ria Rio menggunakan APBD DKI.

Saat ini kondisi Waduk Ria Rio masih tak tertata. Permukaannya dipenuhi tanaman enceng gondok. Sisi timur waduk dipenuhi permukiman kumuh. Sisi lain waduk hanya dipenuhi ilalang dan pohon pisang. Dari total luas kawasan 25 hektar, 9 hektar di antaranya adalah luas waduk itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com