"Kita dikasih batas waktu tiga hari sampai Kamis nanti, tapi kita tetap sama kesepakatan warga. Kita bakal bertahan sampai Jokowi penuhin janjinya dulu pas dialog sama Komnas HAM," kata Roni, warga di Blok G, Rabu (21/8/2013).
Ia menambahkan, warga sepakat tidak akan mengosongkan rumahnya sampai rusun yang dijanjikan selesai dibangun. Rusun yang dijanjikan tersebut baru akan selesai dalam waktu dua atau tiga tahun lagi.
"Warga sih sebenernya mau aja direlokasi. Kita enggak nolak, kok. Tapi, kan janjinya masih dua tahun lagi kita dikasih izin, nunggu rusun jadi. Itu rusun katanya jadinya dua atau tiga tahun lagi, tapi sampai sekarang dibangun aja belum. Enggak tahu deh kapan jadinya," ujarnya.
Sebenarnya, para warga tersebut sudah diberikan unit di Rusun Marunda, tetapi mereka menolak karena lokasi rusun tersebut jauh dari tempat mereka bekerja. "Sebenarnya kalau kita mau di (rusun) Marunda, dari dulu kita udah langsung dikasih kuncinya. Tapi, kan kita mikir usaha kita pada di sini, terus anak-anak juga sekolahnya di deket sini, jadinya nggak diambil," kata Dewi di Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Pertemuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait permasalahan relokasi warga Waduk Pluit, Jakarta Utara, menghasilkan beberapa poin kesepakatan. Janji-janji yang dimaksud adalah tidak akan melakukan penggusuran secara paksa dan akan menyiapkan permukiman bagi warga yang terkena relokasi.
Jokowi juga menyepakati adanya pemetaan ulang yang dilakukan antara Pemprov DKI dan Komnas HAM dengan melibatkan warga, khususnya terkait lokasi tempat tinggal saat ini. Selanjutnya, Jokowi juga sepakat untuk menggunakan data-data yang ada di Komnas HAM sebagai dasar untuk melakukan penanganan terkait proses relokasi selanjutnya jika memang terjadi pemindahan warga.
Jokowi dan Komnas HAM bersepakat tidak menoleransi kepentingan calo, mafia tanah, dan pengusaha dalam proses pengembangan kawasan Waduk Pluit dan hanya memfokuskan kepada kepentingan warga. "Kita sepakat tetap di sini sampai Jokowi penuhin janji-janjinya dulu. Walaupun besok digusur, kita tetep nggak bakal nyerah," kata Larso, salah seorang warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.