Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kalau Lurah Lenteng Agung "Nyolong", Itu Baru Masalah

Kompas.com - 22/08/2013, 22:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, perbedaan suku, agama, dan ras tak bisa dijadikan alasan untuk menolak seseorang.

Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli, yang diangkat menjadi lurah dalam lelang jabatan pada Juni 2013. Sejumlah warga Lenteng Agung keberatan dengan pengangkatan tersebut karena keyakinan Susan tidak sama dengan keyakinan sebagian besar penduduk di sana.

Warga kemudian membuat petisi menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencopot atau memindahkan Susan ke tempat yang lebih heterogen. Mereka juga mengklaim telah mendapatkan 2.300 nama dan 1.500 fotokopi KTP warga yang mendukung petisi mereka.

"Kalau dia nyolong, dia tidak mau melayani warga, ya itu baru masalah," ujar Basuki, Kamis (22/8/2013).

Sementara itu, sejumlah orang yang menamakan diri Forum Warga Lenteng Agung untuk Reformasi (Formala) mengatakan bahwa mereka mendukung Susan sebagai bagian dari usaha mereka membangun pemerintahan yang baik.

Seorang anggota forum tersebut, Nio Soeprapto, mengatakan, "Kami menyarankan lurah memeriksa orang yang membuat petisi karena tak ada warga yang menolak pengangkatannya."

"Jika benar ada penolakan, kami akan memandangnya sebagai bentuk intoleransi berkaitan dengan etnis, agama, ras, dan kelompok, dan karenanya akan melaporkannya ke polisi," tambahnya.

Menanggapi petisi penolakan terhadapnya, Susan mengatakan akan datang ke acara-acara keagamaan warga jika warga mengizinkannya. Namun, jika selama ini ada sejumlah warga yang menolak kehadirannya di acara keagamaan tersebut. "Namun, saya akan selalu mengirimkan perwakilan atau staf lain untuk menghadiri acara-acara itu," ujarnya.

"Prioritas pertama kami adalah menciptakan pelayanan publik yang lebih efektif dengan membentuk layanan satu pintu untuk KTP dan kartu jaminan kesehatan di lantai satu kantor kami," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com