Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar dari Rumah Sakit, Sopir Bus Giri Indah Langsung Ditahan

Kompas.com - 23/08/2013, 22:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sopir bus PO Giri Indah, Muhammad Amin (49), yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/8/2013), kini sudah ditahan penyidik Polres Bogor. Penahanan dilakukan setelah Amin keluar dari RS Polri Sukanto, Kramatjati, setelah dirawat di sana.

"Tersangka sudah keluar dari Rumah Sakit Polri Kramatjati. Polres Bogor sudah menahan yang bersangkutan," kata Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi Divisi Humas Polri Kombes Rusli Hedyaman di Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Menurut Rusli, sampai saat ini Amin dikenakan Pasal 310 ayat 4 UU 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Mengenai kemungkinan dikenakan pasal lainnya atau pasal pembunuhan, polisi masih mengkaji dan mendalaminya. Rusli menyatakan, penahanan terhadap Amin dilakukan untuk mempermudah penyidik memeriksanya.

Selain memeriksa tersangka dan saksi, kata Rusli, tim Pusat Laboratorium Forensik Polres Bogor terus memeriksa bangkai bus. Saat ini bangkai bus dan mobil pikap sudah diamankan di Pos Polisi Lalu Lintas Ciawi, Bogor.

"Tim dari Mercedes-Benz juga ikut membantu mencari tahu kelayakan bus," tukas Rusli.

Proses pemeriksaan terhadap bus Giri Indah ini, lanjut Rusli, dilakukan oleh tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Korps Lalu Lintas Polri, dan tim Agen Tunggal Pemegang Merk Mercedes.

"Proses evakuasi kendaraan bus dan carry telah dilakukan, dan kendaraan tersebut telah diamankan di Pos Lantas Tol Ciawi," katanya.

Sementara itu, semua korban luka telah dirujuk ke Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong. Adapun jumlah korban meninggal dunia dalam peristiwa ini yakni 20 orang, 13 orang luka berat, dan luka ringan 19 orang. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com