Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Kembar Dina dan Diki Akan Disekolahkan Kembali

Kompas.com - 26/08/2013, 23:58 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dina Lestari dan Diki Wahyudi, sepasang anak kembar berusia 13 tahun, yang putus sekolah selama 2 tahun ini, akan segera kembali bersekolah. Mereka diberi kesempatan bersekolah lagi di SMP Negeri 16 Palmerah.

Hal ini diketahui setelah rumah Rosidah (41) di RT 08 RW 04, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, didatangi oleh petugas Dinas Pendidikan dan Kepala SMPN 16 Palmerah, Senin (26/8/2013) pagi. Kedatangan mereka untuk mendata kedua remaja tersebut dan menyampaikan bahwa Dina dan Diki diperbolehkan melanjutkan sekolah.

"Saya juga kaget waktu saya baru pulang kerja jam 10.00, keluarga saya bilang katanya ada Kepala SMP 16, pokoknya 5 orang. Katanya anak saya mau disekolahin," ujar Rosidah, Senin.

Ketua RT 08 RW 04, Kelurahan Gelora Utara, Asmawi, yang juga merupakan saudara Rosidah, juga kaget ketika dikunjungi oleh petugas tersebut. Ia mengatakan, Kepala SMPN 16 bersama empat orang lain meminta data Diki dan Dina. Setelah itu, petugas tersebut mendatangi rumah Rosidah untuk menyampaikan bahwa Dina dan Diki akan disekolahkan di SMPN 16.

"Selama ini, tidak ada yang turun bantu mereka, saya sendiri saja tidak bisa bantu," ujar Asmawi.

Walaupun kembar, Diki dan Dina beda tingkat kelas. Dina putus sekolah sejak kelas V SD dan sempat tidak naik kelas karena tidak mau sekolah. Dina merasa malu akan keadaan keluarganya setelah rumahnya terbakar. Adapun Diki tidak bisa melanjutkan sekolah di SMP Al-Ikhlas karena tak ada biaya.

"Tadi pagi saya dan Kepala SMP 16, juga beberapa orang dari Dinas Pendidikan, ke rumah anak tersebut. Data sudah diberikan langsung ke dinas, rencananya dalam waktu dekat anak tersebut bisa sekolah di sini. Pihak sekolah juga sudah meminta data anak tersebut dari SMP Al-Ikhlas," kata Sakti, petugas keamanan SMPN 16, yang ikut saat mengunjungi rumah Diki dan Dina.

Selama ini, Rosidah bekerja sebagai buruh cuci baju. Dia tak sanggup memenuhi keperluan perlengkapan sekolah untuk kedua anaknya itu, bahkan untuk biaya hidup sehari-hari pun sudah berat. Sebagai buruh cuci, dia mengaku hanya mendapat upah harian Rp 25.000 di lingkungan tempatnya tinggal.

Sekarang, lanjut Rosidah, Dina dan Diki juga ikut bekerja serabutan dengan menjadi penjaga rental playstation di dekat rumah mereka. Dia berharap kedua anaknya ini masih bisa melanjutkan sekolah, setidaknya sampai tamat SMP.

Rosidah merasa senang anaknya bisa sekolah kembali. Tidak hanya kedua anak kembarnya, anaknya yang pertama pun sampai sekarang tidak bisa mengambil ijazah SMP karena belum melunasi biaya sekolah di SMP Al-Ikhlas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com