Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD di Depok Dikeroyok Teman yang Memalaknya

Kompas.com - 30/08/2013, 17:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Karena menolak saat dipalak oleh teman sekolahnya, Razinah Saleh (9), siswa kelas IV sebuah SD di Depok, Jawa Barat, dikeroyok oleh tiga orang teman sekolahnya sendiri. Akibatnya, Razi mengalami luka dalam perut hingga harus dirawat di Rumah Sakit Hasana Graha Afia, Depok, sejak Rabu (28/8/2013).

Adinda Lucky (35), ibu Razi menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Rabu siang saat jam istirahat. Saat itu Razi dimintai uang oleh teman-temannya yang terkenal paling bandel di sekolah itu. "Satu orang megangin tangan, dua lagi mukulin," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/8/2013).

Ia mengatakan, anaknya dipukul di bagian perut dan punggung yang mengakibatkan memar-memar di tubuh. Razi juga muntah darah dan sulit buang air kecil. Adinda tidak menyangka kondisi anaknya saat awal masuk RS akan separah itu.

Setelah kejadian itu, Razi dibawa oleh seorang orangtua siswa yang kebetulan teman Adinda. Adapun guru-guru di sekolah tersebut, kata Adinda, tidak mengetahui kejadian yang dialami oleh anaknya dan baru mengetahui setelah Adinda melapor ke sekolah, setelah Razi dirawat di RS.

Adinda mengatakan, sebelum kejadian tersebut, anaknya sering dimintai uang oleh teman-temannya. Razi pun terpaksa memberikan uang Rp 500 atau Rp 1.000.

"Sering dia dipalak. Gurunya enggak tahu soalnya pas jam istirahat. Gurunya baru tahu pas saya yang ngelaporin," ujarnya.

Saat ini kondisi Razi mulai berangsur membaik. Jika tidak ada hambatan, pengurus sekolah akan melakukan mediasi antara Adinda dan orangtua siswa yang melakukan pemukulan pada Sabtu besok.

"Kalau besok sudah tidak muntah-muntah, sudah bisa pulang. Untuk mediasi besok baru sekadar pemberitahuan saja, saya sendiri belum dijadwalin. Mungkin besok akan diberi tahu," kata Adinda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com