Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2013, 14:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, William Yani, menyarankan agar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menemui Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Matnoor Tindoan dan anggota Fraksi PPP, Abraham Lunggana. Dengan bertemu, diharapkan ada penyelesaian terhadap masalah komunikasi ketiga pihak itu.

"Ahok (Basuki) harus membuka komunikasi pertama. Bertemu enam mata antara Ahok, Lulung, dan Ketua Fraksi PPP; ngobrol santai saja," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Rabu (4/9/2013) pagi.

William yakin bahwa aksi walkout empat anggota DPRD Fraksi PPP dalam rapat paripurna DPRD, Senin (2/9/2013) lalu, terjadi karena masalah komunikasi. Ia menyebutkan, peristiwa serupa pernah terjadi ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih dikomandoi Fauzi Bowo dan Prijanto beberapa tahun silam. Ketika itu, DPRD membahas konflik di Makam Mbah Priok dan Fraksi PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional juga tak ikut sidang.

"Fraksi lain terus terang kaget (dengan walkout PPP). Kalau begitu-begitu biasanya sebelumnya sudah dengar-dengar dulu, ini enggak tahu kita," kata William.

Khawatir jadi kebiasaan

Soal aksi walkout itu, anggota Komisi A bidang kebijakan pemerintahan tersebut mengatakan bahwa aksi itu memiliki tekanan politik cukup tinggi. Hal itu biasanya dilakukan karena tertutupnya jalan komunikasi antarkelompok politik.

Meski demikian, William yakin aksi itu tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil rapat paripurna yang membahas revisi peraturan daerah tentang PT MRT Jakarta tersebut. Hal itu dikarenakan jumlah kursi PPP di legislatif Jakarta sedikit. Namun, ia khawatir sikap seperti itu dapat berimbas pada hal lain.

"Meski etikanya walkout diperbolehkan, takutnya jadi kebiasaan. Sedikit-sedikit komunikasi enggak lancar, walkout. Imbasnya gitu. Harus dibiasakan, walkout itu jalan terakhir," ujar William.

Sebelumnya diberitakan, empat anggota Fraksi PPP yang menghadiri sidang paripurna pada Senin lalu beranjak dari kursinya dan keluar ruangan atau walkout. Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Matnoor Tindoan mengatakan, aksi itu dilakukan karena surat pemanggilan Basuki yang dilayangkan PPP kepada pimpinan DPRD tak kunjung dipenuhi. Surat itu diajukan untuk memanggil Basuki dan meminta penjelasannya atas pernyataan-pernyataan Basuki yang dianggap melecehkan DPRD.

"Kami dari Fraksi PPP bersepakat memanggil Saudara Wakil Gubernur terkait pernyataan beliau melecehkan institusi DPRD. Tapi sampai saat ini, pimpinan belum melaksanakan permintaan itu. Kami, Fraksi PPP, belum bisa mengikuti rapat paripurna ini," ujar Matnoor sebelum meninggalkan ruang sidang.

Sidang paripurna tersebut mengagendakan penyampaian pandangan fraksi atas perubahan rancangan peraturan daerah tentang badan usaha milik negara PT MRT Jakarta. Karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tengah meresmikan Pasar Blok G Tanah Abang, Basuki menggantikannya menghadiri rapat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com