Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tempe dan Tahu di DKI Mogok Produksi

Kompas.com - 06/09/2013, 14:20 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama beberapa hari ke depan, tempe dan tahu bakal langka di pasaran. Pasalnya, para perajin tempe dan tahu di Jakarta akan melakukan mogok produksi selama tiga hari.

Langkah tersebut diambil sebagai bentuk protes menyikapi kenaikan harga kedelai yang kian menggila. "Harga kedelai sudah mahal sekali. Selama ini keuntungan hanya untuk makan," ujar Cahyono (61), perajin tempe di Kampung Rengas, Jalan Tipar, Cakung, Jakarta Utara, kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2013).

Cahyono menjelaskan, harga kedelai mencapai Rp 990.000 per kuintal. Padahal, harga sebelumnya Rp 700.000 per kuintal. Ia dan rekan-rekan lainnya berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk mengembalikan harga kedelai ke harga semula.

Aksi mogok produksi, kata Cahyono, telah disampaikan pengurus Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) dalam rapat koordinasi pada Sabtu (31/8/2013) di Gedung Bulog II Jakarta, yang disosialisasikan kepada Kopti dan para anggota perajin tempe dan tahu di DKI Jakarta.

Aksi mogok produksi, kata Cahyono, akan dilakukan bergantian. Perajin tempe akan memulai aksi mogok pada Jumat (6/9/2013) ini sampai Minggu (8/9/2013). Adapun aksi mogok produksi tahu akan dimulai dari Minggu (8/9/2013) sampai Selasa (10/9/2013).  

Para perajin tempe akan mulai berproduksi lagi pada Senin (9/9/2013), sedangkan perajin tahu pada Rabu (11/9/2013), untuk dijual pada Kamis (12/9/2013).

Cahyono mengungkapkan, tak ada pilihan lagi selain mogok produksi sebagai bentuk perjuangan mengembalikan harga kedelai."Mogok begini rugi sih. Tidak ada uang buat makan, paling ya ngutang. Cuman supaya harga kedelai dan solidaritas se-Indonesia aja," ungkap Cahyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com