Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis PU DKI: JLNT Kampung Melayu Bisa Dilintasi November

Kompas.com - 09/09/2013, 12:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penyelesaian jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang kerap molor. Namun, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan berani menjanjikan JLNT itu sudah bisa dilintasi pada November 2013.

Penyelesaian JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang awalnya ditargetkan selesai akhir tahun 2012, kemudian mundur menjadi Juli, lalu September.

"Novembar mudah-mudahan ya sudah bisa dilewati kendaraan," kata Manggas di Balaikota Jakarta, Senin (9/9/2013).

Manggas menjelaskan, bagian pengerjaan yang belum terselesaikan adalah pemasangan segmented box girder (SBG) di tempat yang sempit. Ia mengakui, pengerjaan paket Mas Mansyur yang dikerjakan oleh PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi.

Ruang yang sempit untuk dilewati alat-alat berat menjadi salah satu faktor yang membuat waktu bekerja penyelesaian konstruksi ini tak bisa secepat paket lainnya. Lokasi pemasangan itu terletak di dekat Hotel Le Meridien dan gedung Mega Metropolitan.

"Pengecoran atau pekerjaan yang berat itu baru bisa dilakukan menjelang tengah malam. Kendala-kendala seperti itu yang membuat pekerjaan ini lebih lama," kata Manggas.

Untuk mempercepat penyelesaian pengerjaan proyek itu, pihak Istaka Karya mendatangkan alat penyangga berat yang dibeli dari Taiwan. Alat berat itu dibutuhkan karena kontraktor tidak bisa sembarangan melakukan pengecoran jalan.

Kondisi jalan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur termasuk jalan padat kendaraan bermotor, terutama pada jam-jam sibuk. Apabila tidak menggunakan alat berat khusus, kata dia, itu akan menambah kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut.

"Alatnya sudah datang, sudah bisa dilihat kalau melintas. Pengerjaan dikerjakan setiap malam mulai pukul 22.00 hingga pukul 05.00 pagi," ujar Manggas.

Adapun tahun ini Pemprov DKI telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 98 miliar. Dana tersebut digunakan untuk menyelesaikan pembangunan paket 1 Sudirman-Casablanca Rp 64 miliar, penyelesaian pembangunan pintu masuk di ruas Jalan Casablanca Rp 12,5 miliar, dan penyelesaian pembangunan paket Satrio Rp 21,5 miliar.

Pengerjaan proyek ini telah dimulai sejak 2010 yang dikerjakan dalam beberapa paket. Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi, paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya, dan paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com