Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Sulit Terapkan Jam Malam Anak di Jakarta

Kompas.com - 12/09/2013, 15:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana pemberlakuan jam malam pada anak, yang saat ini tengah dikaji Gubernur DKI Joko Widodo, dianggap sulit. Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyebut pemberlakuan jam malam itu harus dikaji lebih lanjut.

"Saya rasa itu sulit, makanya harus kita kaji itu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Menurut dia, secara logika, anak-anak di bawah umur memang tidak seharusnya berkeliaran dan keluar tengah malam. Terlebih lagi, hal itu didukung dengan peraturan yang telah ada, seperti UU No 22/2009 tentang Angkutan Lalu Lintas dan Jalan Raya. Di dalam peraturan tersebut, warga baru dapat memiliki surat izin mengemudi (SIM) pada usia 17 tahun.

Saat ini, pihak Dinas Pendidikan DKI sedang mengkaji peraturan itu. Dinas Pendidikan DKI rencananya akan mengirimkan surat imbauan kepada kepala sekolah dan melayangkan surat imbauan kepada masing-masing orangtua murid untuk melarang anak-anak mereka keluar malam.

Tak hanya itu, Pemprov DKI akan mengundang seorang pakar untuk mengkaji kebijakan tersebut. Wakil Kepala Dinas Pendidikan Agus Suradika diperintahkan Basuki untuk mengatur jadwal kajian tersebut. Selama peraturan jam malam belum diterapkan, Basuki mengimbau kegiatan anak-anak dapat dikontrol dari lingkungan perumahan dan di bawah pengawasan orangtua.

Misalnya, anak-anak di bawah umur menginap di hotel pada malam hari bersama orangtuanya, itu merupakan hal yang wajar. Hal yang tidak wajar, menurut dia, apabila anak-anak pelajar membawa kendaraan bermotor dan kebut-kebutan di jalan raya pada tengah malam.

Kendati demikian, mantan Bupati Belitung Timur itu mengelak apabila pemberlakuan jam malam untuk pelajar itu dilatarbelakangi dengan kasus kecelakaan di Tol Jagorawi yang melibatkan AQJ (13) dan menewaskan enam orang. Aturan tersebut justru diterbitkan berdasarkan kebutuhan untuk membuat kehidupan para pelajar di Jakarta semakin baik.

"Jadi, jangan gara-gara ada kasus anak kecil menabrak itu, terus ada jam malam juga. Ya tidak semudah itulah," cetus Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com