Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Dhani Janji Biayai Sekolah Putra Robby

Kompas.com - 14/09/2013, 17:33 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Korban kecelakaan di Km 8+200 Tol Jagorawi yang melibatkan putra musisi Ahmad Dhani, AQJ alias Dul, bertambah satu orang. Robby Yassar Afan (35) meninggal dunia, Sabtu (14/9/2013), setelah hampir sepekan menjalani perawatan di RS Meilia, Cibubur. Robby telah dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu siang.

Kakak Robby, Vera mengungkapkan, Ahmad Dhani telah menemui keluarganya saat pemakaman. Dhani juga berjanji untuk menanggung biaya pendidikan putra semata wayang Robby, Muhammad Alif Belfast atau Abel (11).

"Ahmad Dhani janji mau sekolahkan Abel, sampai sanggupnya Abel mau sekolah," kata Vera, di kediamannya, kawasan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (14/09/2013) siang.

Saat menemui keluarga Robby, Dhani juga meminta maaf. Vera mengatakan, keluarga tak akan menuntut apa pun terhadap Dhani.

"Kami tidak akan menuntut siapa-siapa, karena sudah jalannya dan kalau ada proses hukum, kami enggak ikut campur yang nantinya akan memperuncing suasana," ujar Vera.   

Vera mengungkapkan, sebelum mengembuskan nafas terakhir, Robby mengalami kritis sekitar pukul 03.00 WIB. "Jantungnya lemah dan tulang rusuk kanan patah yang mengenai paru-paru dan mengalami pembekuan darah," ujarnya.

Jenazah Robby telah dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu siang. Menurut Vera, adiknya bekerja sebagai supir di CV Ardian Putra yang bergerak di jasa pengiriman mobil. Robby meninggalkan seorang putra, Muhammad Alif Belfast (11). 

Seperti diberitakan, Robby Yassar Affan sempat kritis di Ruang ICU Rumah Sakit Meilia, Cibubur. Berdasarkan diagnosis dokter, ia mengalami cedera di bagian kepala, trauma dada bilateral, patah tulang iga kiri dan kanan, patah tulang paha kiri dan patah tulang di tulang panggul. Meninggalnya Robby menambah jumlah korban tewas yang sebelumnya enam orang.

Dalam peristiwa yang terjadi pekan lalu, sedan Mitsubishi Lancer yang dikemudikan Dul melaju dari arah Bogor menuju Jakarta dan kehilangan kendali. Mobil bernomor polisi B 80 SAL itu kemudian menabrak pagar pembatas dan berpindah jalur ke arah Jakarta menuju Bogor. 

Di jalur itulah, mobil Dul menghantam mobil Daihatsu Grand Max B 1349 TFM serta Avanza B 1882, yang melaju dari arah Jakarta menuju Bogor. Dalam peristiwa tersebut, enam orang penumpang Grand Max yang meninggal dunia dan sebelas orang mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com