Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Bakti Sosial, Jokowi Dikawal Kopassus

Kompas.com - 15/09/2013, 13:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo meninjau acara bakti sosial di Wihara Amurva Bhumi, Jalan Dokter Satrio, Jakarta Selatan, Minggu (15/9/2013) pagi. Kedatangan Jokowi dikawal ketat oleh ajudan dan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Dengan mengenakan kemeja batik warna coklat, Jokowi tiba di acara tersebut sekitar pukul 11.10 WIB. Kedatangan Jokowi disambut meriah oleh ratusan warga yang tengah mengikuti bakti sosial. Dengan dikawal ajudan serta beberapa anggota Kopassus, warga saling berebut salaman.

Anggota Kopassus dengan seragam lengkapnya mengawal langkah Jokowi ke setiap posko yang ada di sana. Yakni mulai dari posko pendaftaran, posko dokter gigi, posko bantuan kaki palsu, hingga saat panitia memberikan penghargaan berupa plakat kepada orang nomor satu di DKI.

Anggota Kopassus sempat membuat border di sekeliling Jokowi agar warga tak merangsek mendekati Jokowi. Namun, penggunaan border tersebut tak berlangsung lama atas permintaan komandannya.

Keberadaan pasukan elite TNI Angkatan Darat itu rupanya bukan khusus menjaga Joko Widodo. Tentara baret merah itu berkontribusi dalam acara bakti sosial yang diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun wihara tersebut.

"Kita ikut bantu-bantu di acara baksos ini, yaitu menyediakan tenda, posko kesehatan, dan lain-lain bagi masyarakat umum," ujar salah seorang anggota Kopassus tersebut.

Sementara, untuk pengawalan Jokowi di acara tersebut, sang anggota Kopassus menampiknya. Menurutnya, hal itu spontan dilakukan anggota. Tak hanya keberadaan Kopassus yang mengawal Jokowi, hal unik lain saat acara itu berlangsung adalah teriakan salah seorang warga yang tengah berobat agar Jokowi menjadi calon Presiden RI. Saat Jokowi hendak diberi plakat, salah seorang warga berteriak hingga menyedot perhatian. "Mantap Pak, saya dukung jadi capres," ucapnya yang langsung disambut riuh tawa warga lainnya.

Jokowi yang berada cukup dekat dengan sang warga itu hanya tersenyum mendengarnya. Dia pun berlalu ke acara berikutnya, yakni simbolisasi ucapan terima kasih berupa penyerahan plakat. Tak berapa lama kemudian, Jokowi bertolak dari acara itu dan pulang ke rumah dinasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com