Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek Liar Masih Berjejer di Pasar Minggu

Kompas.com - 16/09/2013, 16:40 WIB
Rahmat Patutie

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penertiban ojek liar di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tidak membuat jera para tukang ojek. Hari ini, sejumlah tukang ojek kembali mangkal di Jalan Raya Pasar Minggu.

Pantauan Kompas.com, sejumlah tukang ojek berbaris di depan sebuah pasar swalayan di jalan raya tersebut. Lurah Pasar Minggu Satya mengatakan akan menegur untuk kedua kali kepada tukang-ukang ojek tersebut. Sebelumnya, Satya sudah pernah menegur dan menyampaikan secara lisan kepada ojek-ojek liar tersebut. Penertiban terhadap ojek liar ini juga sudah dilakukan pada 11 September lalu.

"Kemarin sudah ditertibkan. Langkah utama kami sekarang (akan) membuat surat teguran yang kedua kali bagi mereka," kata Satya saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/092013).

Satya mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan polisi lalu lintas untuk menertibkan ojek-ojek liar tersebut. Koordinasi juga dilakukan dengan PD Pasar Jaya Pasar Minggu untuk mencari kemungkinan menampung ojek tersebut di pasar.

Sementara itu, Kepala PD Pasar Jaya Pasar Minggu Ruyani mengatakan, keberadaan ojek liar di tempat itu dimanfaatkan oleh preman-preman di lokasi tersebut dan sudah sejak lama dibiarkan. Ia khawatir, jika parkir liar terus diabaikan, maka hal itu dapat mendorong munculnya pedagang kaki lima.

"Bukan hanya persoalan kemacetan lagi, kami takutkan dengan kehadiran parkir liar, para PKL akan bermunculan lagi di tempat itu," kata Ruyani.

PD Pasar Jaya akan memindahkan pangkalan ojek dan parkir liar tersebut ke dalam pasar. Keberadaan ojek dan parkir liar di Jalan Raya Pasar Minggu, depan Terminal Pasar Minggu, ditengarai akan mengundang para PKL kembali berjualan di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com