"Enggak pernah ada masalah. Laporan dari warga mereka bikin onar juga enggak ada," ujar Ketua RT setempat, Wito Lesmana (49), saat dijumpai di lokasi kejadian, Rabu (18/9/2013).
Wito mengaku terkejut ketika diberi kabar bahwa ada penggerebekan di tempat tersebut, Selasa (17/9/2013) malam. Hal itu karena selama dua tahun beroperasi, orang-orang yang bekerja di perusahaan jasa pengamanan tersebut tidak pernah terlibat masalah dengan warga sekitar.
Menurutnya, ruko tersebut disewa oleh PT Benteng Jaya Mandiri (BJM). Perusahaan itu diketahui telah dua tahun menyewa ruko tersebut. Sebelumnya, ruko tersebut sudah lama kosong.
Wito mengatakan, ruko dua lantai tersebut diketahui dimiliki oleh seseorang bernama Kwang King Sim dan penyewanya yang diduga merupakan pemilik PT BJM, masih kerabat dari Kwang.
"Tapi, Kwang ini tinggal di mana saya enggak pernah tahu. Waktu ada penyewa baru (PT BJM), dia bilang itu masih saudaranya juga," kata dia.
Pengamatan Kompas.com, ruko tempat kejadian perkara terletak di kawasan yang ramai. Tepat di sebelahnya berderet tiga minimarket sekaligus, yaitu Seven Eleven, Alfamart, dan Indomaret.
Diberitakan sebelumnya, Polsek Metro Tamansari membongkar aksi penyekapan yang melibatkan dua korban berinisial AZ dan AA. Keduanya disekap dalam waktu berbeda. Mereka pun mengaku tidak saling mengenal satu sama lain.
Saat penyekapan, salah seorang korban disekap di sebuah loteng yang sempit dan gelap. Korban lainnya diborgol di teralis pintu dapur ruko tersebut. Kedua korban mengaku kerap mengalami penyiksaan secara fisik dan mental.
"Setiap hari saya ditinju, disundut rokok, diketuk pistol, bahkan kemaluan diolesi balsam," ujar AZ. Pihak kepolisian mensinyalir kasus ini terkait masalah utang piutang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.