Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Korban Tewas Kecelakaan di Senayan

Kompas.com - 25/09/2013, 10:21 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com —
Meninggalnya Fikri Ramadhoni (21), korban tewas kecelakaan di Jalan Asia-Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2013) subuh, masih menyisakan kesedihan pada keluarganya. Fadillah Rachmasari (15), adik korban, tak menyangka kakak yang disayanginya pergi secepat itu.

Fadillah tidak pernah memiliki firasat akan kejadian naas yang menimpa saudara laki-lakinya itu. Begitu banyak kenangan manis bersama yang dilaluinya sebagai seorang adik.

"Aku akrab banget, sering diajak jalan sama kak Fikri dan pacarnya. Dia juga suka isengin aku, sering nyubitin pipiku, dan selalu bajak handphone aku," cerita Fadillah kepada Kompas.com, di  Perumahan Griya Taman Mini, Jatimakmur, Bekasi, Selasa (24/9/2013).

Gadis berambut panjang itu juga masih sering membayangkan sosok kakak yang begitu perhatian. Setiap dia hendak tidur, Fikri selalu menyempatkan diri untuk menengoknya di kamar sambil bertanya kepadanya. Namun, terakhir kali sebelum kecelakaan, dia hanya menengok kamar Fadillah, tanpa berkata-kata.

"Yang aku inget Sabtu pukul 20.30. Seperti biasa, dia membuka pintu kamar, tetapi enggak ngomong, dan aku bilang sudah tidur. Lalu dia enggak ngomong apa-apa seperti biasanya, dan kembali menutup pintu kamar," kenang Fadillah.

Fadillah menuturkan, minggu-minggu menjelang kepergiannya, Fikri sempat menitipkan pesan mengenai Playstation dan laptopnya. "Dia cuma bilang sama aku, jaga barang-barang punya kita berdua ya Dek, jangan sampai rusak," tutur dia.

Pesan itu masih terus dikenang Fadillah dan menjadi pesan terakhir sebelum Fikri pergi menghadap sang Khalik.

Mengenai kabar kecelakaan, ia baru mendapat informasi dari ibundanya, satu jam setelah kejadian. Keluarga mendapat kabar dari kawan terdekat Fikri. Saat itu, tidak ada yang berani menyampaikan kondisi Fikri kepada keluarga.

Fikri Ramadhoni (21) masih terdaftar sebagai mahasiswa semester lima, jurusan Manajemen di Institut Bisnis Nusantara (IBN). Dia korban tewas di lokasi kecelakaan mobil Toyota Corolla Altis yang dikemudikan David.

Mobil itu meluncur dari arah Senayan City menuju Hotel Mulia. Setelah melewati lampu lalu lintas Jalan Asia-Afrika, mobil tersebut hilang kendali dan mengarah ke deretan mobil yang diparkir di pinggir jalan. Mobil Altis kemudian menabrak Fikri dan empat pejalan kaki lain.

Mobil tersebut juga menabrak tiga sedan lain, yakni Honda Accord silver bernomor polisi B 8049 AG, Toyota Vios silver B 71 AL, dan Mercedes Benz biru B 2345 KA.

Selain Fikri, korban bernama Sabila Yassaroha Ablaha (17) juga meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Patria IKKT, Slipi, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com