Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Diduga Dicabuli Dua Bocah Tetangga, Orangtua Lapor Polisi

Kompas.com - 27/09/2013, 02:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Betapa terkejutnya seorang bapak berinisial V, warga Bungur, Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, ketika mengetahui kejadian yang menimpa putri kecilnya berinisial R yang masih berusia 4 tahun. Dua teman anak-anak berinisial Rk (11) dan An (10) disebut kedapatan melakukan tindak asusila terhadap R, pada Rabu (25/9/2013) malam.

V menuturkan kejadian saat ia baru pulang kerja pada hari kejadian pukul 21.30 WIB. Dia yang tidak melihat R, bertanya kepada istrinya ke mana sang putri pergi. "Saya tanya sama mamanya, ke mana R. Katanya disuruh beli obat nyamuk," kata V saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (26/9/2013) malam.

Kepada istrinya, V meminta untuk menyusul R yang tak kunjung pulang dari warung. Beberapa saat kemudian sang istri pulang, tetapi anaknya belum ketemu. Tak lama berselang, seorang tetangga perempuan berinisial At datang menggandeng R dan meminta orangtuanya mengecek kondisi R.

"Katanya tolong dilihatin, tadi saya lihat habis ditindihin," ujar V, menirukan ucapan At. Menurut V, At melihat Rk dan An melakukan perbuatan asusila kepada R secara bergantian di bawah tangga kontrakan yang hanya berjarak 100 meter dari tempat tinggal V.

"Pas anak saya ke rumah saya periksa sama mamanya. Ternyata ada bercak darah," ujar ayah dua anak ini. Ia pun langsung menanyakan kepada R seputar kejadian apa yang telah terjadi. Menurut V, putrinya menceritakan secara "polos" semua kejadian itu, termasuk bahwa R tak berbuat apa pun saat mendapat perlakuan Rk dan An.

"Pas ketemu saksi (At), baru panik (pelaku)," ujar V. Geram dengan kejadian yang menimpa anaknya, V kemudian melaporkannya kepada Ketua RT setempat. Dari RT, ia kemudian melaporkan ke pos polisi dan diarahkan untuk melapor di Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Mapolres Metro Jakarta Timur.

"Visum di RS Polri Kramatjati. Hasilnya positif bahwa (R) diperkosa," ujar V. Menurutnya, pada malam kejadian, dua bocah yang diduga sebagai pelaku tersebut belum sempat dibawa untuk diamankan.

"(Pelaku) kabur dua hari dua malam. Ketangkap sama saudara-saudaranya," ujar V. Padahal, sesal sopir bus Mayasari ini, dia mengenal kedua orangtua pelaku. Ayah An, sebut dia, bekerja sebagai sopir mikrolet dan ayah Rk adalah sopir bus Kowanbisata.

"(Saya) sama Rk tetangga dekat. Sama An agak jauh," imbuh V. Kedua pelaku, menurut dia, adalah anak-anak yang kesehariannya mengamen di bawah jembatan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Sekalipun kedua pelaku masih di bawah umur, V berharap mereka tetap diproses hukum sebagaimana mestinya. "Saya mau mereka dihukum. Bukan kayak orang dewasa. Dididik jauh saja dari orangtuanya," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com