Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Jamin Pasar Malam Tawarkan Harga Murah

Kompas.com - 03/10/2013, 17:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjamin bahwa produk-produk yang dijual dalam acara Kaki Lima Night Market atau Pasar Malam Kaki Lima pada Sabtu (5/10/2013) akan ditawarkan dengan harga murah. Harga murah ini merupakan salah satu syarat para PKL boleh berjualan pada gelaran tersebut.

"PKL kita seleksi. Pertama, harus murah. Kedua, barangnya unik. Ketiga, kemasannya baik. Keempat, karakter Jakartanya harus ada," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (3/10/2013) siang.

Acara yang akan berlangsung di sepanjang Jalan Merdeka Selatan mulai dari pukul 18.00 hingga 23.00 tersebut dibuka untuk umum dan tidak ada biaya untuk tiket masuk. Dengan begitu, warga hanya mengeluarkan uang untuk membeli produk-produk yang dijual di sana.

Dalam acara yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan DKI serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral DKI itu, disediakan 400 lapak PKL yang terdiri dari 100 PKL kuliner dan 300 PKL non-kuliner. Tak hanya itu, penyelenggara juga menyediakan tiga panggung untuk menampilkan musik tradisional serta tari-tarian tradisional se-Indonesia.

"Tujuannya supaya usaha kecil diberikan ruang, tapi manajemennya kita yang siapkan. Kedua, ada tempat rekreasi baru, jangan setiap hari dijejali mal. Pokoknya ini layak dikunjungi," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, acara tersebut akan diawali pada malam Minggu. Namun, jika menurut evaluasi berdampak baik bagi masyarakat, maka dimungkinkan penyelenggaraan acara serupa dilakukan setiap periode waktu yang berdekatan. Tidak hanya itu, Jokowi juga berniat menjadikan acara serupa dikelola secara profesional, yakni dengan menyerahkannya kepada event organizer yang telah memiliki catatan kinerja yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com