Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jejak Tangan Bernoda Darah di Balkon Apartemen Holly

Kompas.com - 03/10/2013, 21:37 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Selain jejak sepatu bernoda darah yang banyak ditemukan di sekitar kamar apartemen Holly Angela Hayu Winanti (37), polisi juga menemukan jejak tangan bernoda darah di balkon apartemen. Diduga kuat jejak tangan itu berasal dari Mr X, pria yang ditemukan tewas setelah terjun dari lantai 9 apartemen Kalibata City. 

Lewat balkon apartemen kamar Holly yang terbuka inilah, diduga Mr X melompat ke lantai dasar untuk bunuh diri. "Ada jejak tangan bernoda darah di tembok dan juga di balkon apartemen. Semuanya (jejak darah-red) kita uji di lab untuk mengonstruksi apa yang sebenarnya terjadi di kamar apartemen Holly," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/10/2013).

Menurut Rikwanto, hal ini menguatkan dugaan polisi bahwa Mr X menganiaya Holly hingga tewas, sebelum akhirnya ia bunuh diri. Dari keterangan tiga rekan Holly dan seorang sekuriti yang mendobrak kamar Holly, saat itu mereka menemukan Holly dalam kondisi kritis di dalam kamarnya.

Saat itu, kata Rikwanto, mereka mengakui kalau pintu balkon apartemen sudah terbuka lebar. Menurut Rikwanto, saat ini, penyidik bakal mengambil hasil analisis Laboratorium Forensik Mabes Polri, terkait pemeriksaan barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), di antaranya sepatu Mr X yang ada jejak darahnya, sarung tangan berlumur darah, darah korban yang ada di TKP, dan sepotong besi bernoda darah sepanjang 50 cm.

"Barang bukti ini, sedang diuji lab, semoga hari ini selesai dan akan kita ambil," kata Rikwanto.

Rikwanto menuturkan, di sekitar korban Holly, ada beberapa jejak sepatu bernoda darah yang tidak beraturan. Diduga, Mr X sempat menginjak darah korban, lalu panik dan langkahnya tidak beraturan.

"Jejak yang ada itu, kita cocokkan dengan sepatu Mr X yang terjatuh. Ternyata, di sepatu Mr X juga ada noda darahnya. Sepatunya punya ciri khusus. Tidak ada jejak sepatu lain, hanya itu saja," kata Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com