Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Evaluasi Baik, Jokowi Jadikan Kaki Lima Night Market Acara Rutin

Kompas.com - 05/10/2013, 23:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui penyelenggaraan Kaki Lima Night Market untuk kali pertama masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, Jokowi akan melalukan evaluasi.

Salah satu hal yang menjadi bahan evaluasi, kata Jokowi, adalah hujan mendadak, sehingga banyak lampu-lampu di tenda-tenda para pedagang tidak menyala. Hal itu didengar Jokowi langsung dari para pedagang, saat ia bersama sang istri, Iriana berkeliling dan berbelanja dalam acara tersebut.

"Semua akan kita lihat nanti minggu depan, mulai dari lampunya dan semuanya. Kita akan evaluasi dan perbaiki," kata Jokowi, seusai berkeliling di Kaki Lima Night Market, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (5/10/2013).

Hal lainnya yang perlu dievaluasi, kata Jokowi, adalah dari jumlah pedagang yang mendaftar. Pasalnya, meski baru pertama kali digelar, pedagang yang mendaftar mencapai ribuan orang. "Padahal tempatnya hanya mampu menampung sekitar 400 hingga 500 pedagang," kata Jokowi.

Apabila evaluasi dan uji coba selama enam bulan setiap hari Sabtu di Jalan Medan Merdeka Selatan hingga Jalan Sabang, dinilai berjalan baik, maka pesta PKL itu akan diadakan rutin, bahkan ditambah waktunya. Penambahan waktu itu pada Jumat malam dan Minggu malam.

Selain diadakan rutin, Kaki Lima Night Market juga akan diselenggarakan tersebar di lima wilayah ibu kota. Pelaksanaan pasar malam PKL di Jakarta Pusat, rencananya akan diselenggarakan di Tanah Abang dan Kemayoran.

Pemerintah Kota Jakarta Utara juga telah memiliki lokasi penyelenggaraan pasar malam untuk PKL. Adapun beberapa lokasi di Jakarta Utara untuk penampungan PKL, antara lain ada di Jalan Yos Sudarso depan Mall Artha Gading dan Jalan Bugis Kebon Bawang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com