Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penyiraman Air Keras Akui Salah Sasaran

Kompas.com - 06/10/2013, 16:17 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- RN alias Tompel, pelaku penyiraman air keras di dalam bus PPD 213 mengaku, berbuat hal tersebut karena dendam. Tetapi siapa yang menyangka korban penyiraman air keras tersebut justru bukan target yang diinginkan Tompel.

RV, kakak Tompel menuturkan, setelah kejadian tersebut, pada sore harinya, Tompel pamit kepada orangtuanya dengan mengatakan ingin bermain ke rumah salah seorang temannya, pada pukul 17.00, Jumat (4/10/2013).

Setelah itu Tompel tidak pulang ke rumahnya. Lalu keesokan harinya, Sabtu (5/10/2013) pagi, anak bungsu dari empat bersaudara ini menelpon RV untuk mengajak bertemu di kawasan Bekasi.

"Dia cerita di situ, katanya dia salah sasaran. Dia dapat info dari temannya bahwa anak (sekolah) Karya Guna akan naik bus (PPD 213) pagi-pagi di Jatinegara, tapi dia juga enggak nyangka yang disiram ternyata bukan anak Karya Guna," jelas RV di Mapolres Metro Jakarta Timur, Minggu (6/10/2013).

Perempuan berusia 22 tahun ini menjelaskan, dari keterangan Tompel ketika mereka bertemu, ia berbuat demikian lantaran dendam karena ia pernah disiram air keras oleh anak sekolah Karya Guna.

RV menambahkan, Tompel sempat meminta dibawakan seragam sekolah, untuk bersekolah pada hari Senin.

Atas kejadian itu, terang RV, adiknya mengaku sangat menyesal dan tak bisa menahan air matanya saat mereka bertemu. "Saya baru tahu dari media tadi, saya belum dihubungi polisi. Makanya saya langsung ke sini (Polres Jakarta Timur)," ujarnya.

Saat ini, Tompel berada di balik jeruji besi Mapolres Metro Jakarta Timur. Polisi menyita barang bukti berupa botol yang digunakan sebagai wadah untuk menyimpan air keras. Tompel ditangkap di Jalan Alamanda Villa Mutiara Gading III, Babelan, Bekasi pada pukul 02.00, Minggu (6/10/2013), saat tengah menghabiskan akhir pekan bersama temannya.

Tompel menyiramkan air keras kepada penumpang bus PPD 213 yang sedang berhenti di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2013). Ia memasuki bus tersebut dari pintu belakang, lalu berjalan ke depan dan langsung menyiramkan air keras tersebut kepada penumpang, dan kemudian melarikan diri melewati pintu depan bus.

Akibat kejadian ini 13 orang penumpang mengalami luka tersiram cairan panas itu. Empat di antara mereka ialah pelajar. Tiga orang mengalami luka yang cukup serius karena terkena siraman air keras di wajah, leher dan badannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yangSempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yangSempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com