Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Kondisi Kesehatan Dul, Polisi Lakukan "Second Opinion"

Kompas.com - 21/10/2013, 17:17 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Karena alasan kesehatan yang belum maksimal, polisi masih belum bisa memeriksa putra sulung musisi Ahmad Dhani, Dul alias AQJ. Karenanya, polisi akan meminta second opinion (opini kedua) terkait kondisi kesehatan Dul pada tim dokter dari Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Hingga saat ini, polisi mengklaim  tim dokter yang menangani Dul dari Rumah Sakit Pondok Indah serta keluarga Dul belum memberikan keterangan tentang kondisi kesehatan Dul.

Polisi sudah berulang kali melakukan pemanggilan, bahkan mendatangi rumah Dul untuk segera dilakukan pemeriksaan. Tetapi berulang kali pula Dul dinyatakan dalam kondisi tidak sehat untuk menjalani pemeriksaan.

"Rencananya minggu ini akan ke RS Polri sebagai second opinion. Tim dokter RS Polri akan datang memeriksa AQJ," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/10/2013).

Hari ini, polisi akan mendatangi Rumah Sakit Pondok Indah untuk menanyakan kondisi kesehatan Dul yang sebenarnya. Polisi berkaca pada teman Dul yang berada di dalam mobil saat kecelakaan terjadi.

Noval sudah diperiksa polisi walaupun masih duduk di kursi roda. Noval dapat memberikan keterangan dengan baik saat diperiksa di kediamannya di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.

Keterangan dari dokter yang menangani Dul ini sangat dibutuhkan untuk dilakukannya pemeriksaan putra bungsu musisi Ahmad Dhani tersebut. Selain itu keterangan dari keluarga Dul juga sangat penting untuk kelancaran jalannya pemeriksaan.

Diulur-ulurnya pemeriksaan terhadap Dul berdampak pada terlambatnya polisi menyerahkan berkas perkara atas kasus ini. "Polisi sudah mengunjungi, dan memang masih sakit. Minggu-minggu ini penyidik akan ke sana (kediaman Dul) lagi," pungkas Rikwanto.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com