Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Cikarang, Ormas Tuding Buruh Ganggu Fasilitas Umum

Kompas.com - 02/11/2013, 18:19 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua DPC Pemuda Pancasila Kabupaten Bekasi Apuk Idris mengatakan, bentrok antara anggota organisasinya dan buruh yang berunjuk rasa di kawasan industri EJIP, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2013), terjadi akibat kondisi yang tidak kondusif pada saat kejadian. Ia menilai buruh telah melakukan aksi di luar kesepakatan.

"Bentrokan itu dinamika di lapangan. Itu pun terjadi karena mereka memaksa untuk memblokir jalan, yang jelas akan mengganggu kepentingan masyarakat umum. Kami sebagai warga Bekasi tidak terima dengan hal tersebut," ujar Ketua DPC Pemuda Pancasila Kabupaten Bekasi Apuk Idris dalam siaran persnya, Sabtu (2/11/2013).

Ia mengatakan, aksi mogok kerja nasional oleh buruh di kawasan EJIP dianggap oleh masyarakat sudah di luar batas kewajaran. Ia menilai buruh telah mengganggu warga Bekasi karena sebagian buruh terkesan ingin menguasai fasilitas umum dengan menutup beberapa jalan utama.

"Mereka seperti mau menguasai fasilitas umum dengan memblokir sejumlah jalan, seperti simpang kawasan EJIP. Kami sebagai warga Bekasi jelas merasa terganggu," katanya.

Apuk mengatakan, ia telah berupaya mengantisipasi aksi penutupan jalan oleh para buruh sebelum aksi unjuk rasa berlangsung sejak Rabu (30/10/2013) malam hingga Kamis pagi. Ia menuding buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) telah ingkar terhadap komitmen mereka untuk tidak menggelar aksi, yang disampaikan dalam pertemuan yang difasilitasi pemerintah daerah pada 26 Oktober lalu.

"Saat itu mereka (FSPMI) berjanji tidak akan ada konvoi maupun sweeping, tapi ternyata berbeda di lapangan," katanya.

Akibat bentrok antara ormas dan buruh itu, sebanyak 17 orang buruh mengalami luka-luka. Dua orang di antaranya mengalami luka tusuk dan luka bacok. Polisi kini tengah memburu pelaku penusukan terhadap buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com