JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepolisian untuk menunjukkan pelaku pembunuhan Brigadir M Syarif kepada masyarakat. Polisi menangkap pelaku pembunuhan, Mustakim, di Riau, Sabtu (2/11/2013).
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengapresiasi kinerja kepolisian yang berhasil menangkap pelaku penusukan Brigadir M Syarif. "Agar tidak timbul kecurigaan publik dan sekaligus agar tidak terjadi kemungkinan aksi salah tangkap, polisi harus segera menampilkan tersangka ke hadapan publik," kata Neta melalui pesan singkatnya, Minggu (3/11/2013).
Selain itu, Neta menambahkan, jika benar tersangka yang telah ditangkap merupakan pelaku sebenarnya, hal itu ironis. Neta menyesalkan anggota terlatih seperti Brimob dapat dibunuh oleh sopir bus.
Sebelum terbunuh, M Syarif sempat terlibat adu jotos dengan pembunuhnya. "Tentu menjadi sangat memprihatinkan jika seorang anggota pasukan khusus Polri (Brimob) terbunuh akibat ditikam seorang supir metromini. Bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat jika melindungi dirinya sendiri tidak bisa," ujarnya.
Polisi berhasil menangkap pelaku penusuk Brigadir M Syrif Mappa di Riau, Sabtu (2/11/2013). Saat ini, Mustakim (22) sedang dibawa ke Jakarta. Tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Pasar Minggu menangkap Mustakim di Perum Bina Fathika Blok D3 RT 03 RW 01, Dusun III, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
M Syarif terlibat perkelahian dengan Mustakim di Jalan Raya Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sekitar pukul 24.00, Minggu (27/10/2013). Akibat kejadian ini, Syarif menderita luka bacok di punggung dan tusuk di dada.
Sempat terjadi aksi saling kejar di antara keduanya hingga berujung pada pembacokan pada punggung dan dada Syarif. Dalam keadaan gontai dan bersimpah darah, Syarif sempat menanyakan Mapolsek terdekat kepada seorang tukang buah.