Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baunya Waduk Bujana Tirta yang Dipenuhi Sampah

Kompas.com - 05/11/2013, 12:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Waduk Bujana Tirta yang menjadi salah satu waduk yang akan dinormalisasi Pemprov DKI Jakarta. Seperti waduk lainnya yang belum tersentuh, waduk yang berada di Blok E Kompleks Bea dan Cukai, Pisangan Timur, Jakarta Timur, ini penuh sampah.

Pantauan Kompas.com, Selasa (5/11/2013), kondisi waduk Bujana Tirta tidak layak disebut sebagai tempat penampungan air, sebagai mana fungsi seharusnya. Banyak sampah rumah tangga yang mengalir masuk ke waduk tersebut, memenuhi seluruh permukaannya.

Sampah seperti plastik, botol minuman air mineral, styrofoam, gabus, dan sampah jenis lainnya mengambang di permukaan waduk. Aroma tak sedap menusuk hidung tercium jelas jika berdiri dengan jarak satu sampai dua meter saat memasuki kompleks perumahan warga tersebut. Waduk seluas 1,60 hektar tersebut dalam kondisi yang memprihatinkan.

Upaya pembersihan pun mulai dilakukan. Terlihat puluhan pekerja dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur sedang membersihan sampah yang mengalir masuk ke pintu air waduk tersebut. Dengan tenaga manual dan tanpa alat, para pekerja sibuk menggunakan alat seadanya seperti cangkul, garpu, cangkrang atau keranjang sampah, dan bambu untuk membersihkan sampah di atas permukaan air.

"Ini lagi kita upayakan untuk angkat sampahnya. Ada 60 orang pekerja kebersihan yang kita kerahkan," kata Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan Pulogadung Johri.

Pengerjaan pembersihan sampah pada waduk tersebut, lanjut Johri, memang baru dilakukan pada Selasa ini. Sampah yang menutupi waduk tersebut, menurutnya, masuk dari salurah penghubung (PHB) dari sekitar kawasan Pisangan Timur dan juga dari Cipinang.

"Sampahnya dari saluran air yang masuk ke sini, jadi larinya ke waduk sini," ucapnya.

Untuk pembersihan tersebut, pihaknya mengerahkan tiga unit truk berukuran sedang dengan kapasitas delapan kubik sampah. Diperkirakan, ada ratusan kubik sampah yang terdapat pada waduk tersebut.

"Ini kurang lebih mesti 15 mobil truk untuk membersihkan. Kalau dikali 1 truk 8 kubik, berarti ada 120 kubik sampah," ujar Pengawas Penanggulangan Sampah Kali, Jakarta Timur, Buang Sudargo.

Kawasan tersebut, menurut Buang, memang kerap dilanda banjir. Selain persolan sampah, saluran air dari waduk yang melintasi permukiman warga di depannya sangat kecil dan banyak berdiri perumahan warga di atasnya. Air pada waduk tersebut mengalir menuju Kali Sunter.

Dia memprediksi, jika rutin dikerjakan tiap hari, maka sampah yang memenuhi waduk tersebut dapat dibersihkan kurang dari satu minggu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengatakan, normalisasi 12 waduk, termasuk Waduk Bujana Tirta, akan selesai hingga akhir tahun ini. Normalisasi itu, kata dia, untuk mengembalikan fungsi menjadi wadah penampung air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com