Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Revitalisasi Pasar, PD Pasar Jaya Minta DPRD DKI Bersabar

Kompas.com - 06/11/2013, 14:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis meminta DPRD DKI bersabar soal pemerataan revitalisasi pasar tradisional. Menurutnya, revitalisasi lima pasar tradisional merupakan awal dari revitalisasi semua pasar di DKI.

"Jadi sabar, ini tahap pertama memang lima lokasi. Ini sebagai pilot project, khusus untuk pedagang," ujar Djangga saat acara peresmian revitalisasi di Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2013).

Djangga mengatakan, DPRD DKI tidak perlu khawatir soal uang sewa terhadap pedagang pasar. Di tempat usaha yang baru, kata dia, para pedagang tidak akan dibebani uang sewa per bulan. Pedagang hanya diwajibkan membayar biaya keamanan, listrik sesuai pemakaian, serta kebersihan kawasan pasar. Seluruh kemudahaan tersebut diberikan asalkan pedagang tidak menyewakan lapak ke pedagang lain.

Djangga menyebutkan, revitalisasi lima pasar tersebut bukan dari APBD DKI, melainkan dari tanggung jawab sosial atau CSR dari PT Kurnia Jaya Reality. Perusahaan tersebut merupakan pelaksana proyek revitalisasi Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Sebelumnya diberitakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan dimulainya revitalisasi lima pasar tradisional di Jakarta. Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan memprotes revitalisasi pasar yang tidak merata di seluruh wilayah di DKI Jakarta. Adapun lima pasar rakyat yang akan direvitalisasi adalah sebagai berikut:

  1. Pasar Nangka Bungur: luas lahan 1.585 meter persegi (m2), luas bangunan 1.578 m2, dengan 2 lantai dan 163 kios, proses revitalisasi 5 bulan.
  2. Pasar Kebon Bawang: luas lahan 3.081 m2, luas bangunan 2.254 m2, dengan 2 lantai dan 119 kios, proses revitalisasi selama 6 bulan.
  3. Pasar Duri: luas lahan 748 m2, luas bangunan 880 m2, dengan 2 lantai dan 108 kios, proses pelaksanaan 4 bulan.
  4. Pasar Manggis: luas lahan 3.272 m2, luas bangunan 3.156 m2, dengan 2 lantai dan 384 kios, proses pelaksanaan 6 bulan.
  5. Pasar Pesanggrahan: luas lahan 2.254 m2, luas bangunan 1.812 m2, dengan 2 lantai dan 161 kios, selama 5 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com