JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar diperasnya Yayasan Rumah Sakit Jakarta oleh staf Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sungguh mengejutkan semua pihak. Ini bukti nyata bahwa pemerintahan Jokowi belum menunjukkan sistem pemerintahan yang baik atau good governance.
Saya rasa tidak mungkin seorang Benjamin Mangkoedilaga, Pembina Yayasan Rumah Sakit Jakarta, yang sangat mengerti hukum, mengarang-ngarang cerita seperti ini. Jadi, saya kira ini fakta yang bisa dipertanggungjawabkan.
Gubernur DKI Jakarta belum bisa menerapkan pemerintahan yang bersih, bahkan dari orang-orang terdekatnya. Padahal, orang yang mengatur agenda dan jadwal adalah orang Ring 1, atau orang dekat. Asisten, ajudan, dan sekretaris Gubernur itu seharusnya adalah orang-orang yang bersih dari praktik mencari keuntungan sendiri seperti ini. Mereka seharusnya menjadi teladan bagi seluruh PNS yang ada di DKI Jakarta.
Posisi kedekatan dan kuasa mengatur dan memasukkan undangan ke jadwal Gubernur hanya bisa dilakukan orang terdekat. Kalau mereka saja mencari keuntungan dari posisinya, berarti Jokowi gagal membina anak buahnya.
Kasus ini saya kira tidak hanya mencoreng Pemprov DKI, tetapi juga mencoreng muka Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Warga atau pihak lain yang pernah mengundang Jokowi tetapi tidak pernah dapat tanggapan akan berpikir, "Pantas saja undangan saya tidak ditanggapi, ternyata harus pakai pelicin."
Saya menilai Jokowi harus kembali meninjau ke dalam tubuh Pemprov DKI dan mengatur ulang jajarannya. Pendekatan ke publik, blusukan, dan kegiatan eksternal lain jangan sampai melupakan jajarannya sendiri.
Internal Pemprov adalah tubuh dari seorang gubernur. Coba saja lihat sekarang, banyak kepala SKPD yang kosong. Jabatan sekretaris daerah belum ditentukan juga. Kepala dinas hanya pelaksana tugas. Ini cukup mengkhawatirkan. (sab)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.