Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu ABG Pengendara Harley Histeris Lihat Jenazah Anaknya

Kompas.com - 14/11/2013, 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Hajah Ida, ibunda Imam Rusydi (17), menangis histeris. Imam tewas lantaran Harley Davidson Electra Glide Ultra Classic Limited B 6681 UEP yang dikendarainya menabrak trotoar dan tiang rambu penunjuk arah di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2013), sekitar pukul 03.00. Harga Harley yang dinaiki Imam Rp 500-an juta.

Dia menjerit-jerit memanggil nama Imam ketika mengetahui putra kesayangannya tak bernyawa di kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Sejumlah keluarga berusaha menenangkan Hajah Ida. Sementara sang ayah, Haji Yusuf, menurut Zainal, sopir keluarga, berusaha tegar. Rekan Imam sendiri, Oki Raditya (20), yang diboncengnya saat kejadian, mengalami luka-luka di bagian kaki dan masih dirawat di RSCM.

Menurut informasi yang diperoleh Warta Kota, jenazah Imam dijemput dari RSCM kemarin pukul 13.00 dan tiba di rumahnya sekitar pukul 14.00. "Sampai di sini (rumah) dishalatkan, terus langsung diberangkatkan ke Bandara Soekarno-Hatta, katanya mau dimakamin di Madura, Jawa Timur," ujar salah seorang tetangga korban.

Di rumah duka, terlihat beberapa karangan bunga berjejer di sekitar rumahnya. Papan ucapan belasungkawa tersebut di antaranya berasal dari Harley Davidson Community (HDC) Jakarta Utara, Monochrome, PT Indah Jaya Tekstil Industri, PT SPI Will Indah Industri, dan karangan bunga atas nama Roby dan Kiki.

Imam adalah anak ketiga dari lima bersaudara putra pasangan Haji Yusuf dengan Hajah Ida. Pengamatan Warta Kota, siang kemarin, rumah mewah milik Haji Yusuf terlihat sepi. Hanya sebuah mobil Toyota Harrier dan Mercedes Benz SLK 55 terparkir di depan rumah 3 lantai tersebut. Tampak pula satu unit mobil Porsche terparkir di garasi rumah yang berornamen Bali itu.

Rumah Imam terletak di permukiman mewah di Perumahan Villa Gading Indah Blok N RT 05/014, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Untuk masuk ke kompleks perumahan itu, setiap orang harus melapor ke petugas keamanan dan menukarkan KTP dengan kartu masuk ke kawasan perumahan. Mayoritas rumah yang ada di permukiman itu adalah orang kaya.

Menurut Zainal, Haji Yusuf merupakan pemilik perusahaan PT Multi Buana yang bergerak di bidang jasa penyewaan mobil truk trailer. Sebelum kejadian naas itu, Imam beserta ketiga temannya berkumpul di rumahnya. Namun, tiba-tiba, sekitar pukul 01.30, Imam mengeluarkan sepeda motor Harley milik ayahnya. Imam mengendarai motor itu berboncengan. Sementara dua rekannya yang lain menaiki motor roda tiga keluaran Eropa.

Udin (42), pembantu di rumah keluarga Haji Yusuf, mengatakan, Imam baru saja memiliki motor BRP Spyder sejak sebulan terakhir. Harga motor beroda tiga itu berkisar Rp 450 juta. "Saya lihat sendiri di kuitansi pembelian kalau motor itu harganya Rp 450 juta," ujarnya.  (bin/m15)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com